Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/08/2020, 10:34 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Dalam sebuah penelitian klasik yang dipimpin oleh psikolog pemenang hadiah Nobel Daniel Kahneman menemukan tidur malam yang buruk adalah salah satu dari dua faktor yang dapat merusak suasana hati pada hari berikutnya. Insomnia juga dua kali lebih mungkin untuk mengembangkan depresi.

Penelitian menunjukkan, mengobati masalah tidur dapat membantu mengobati gejala depresi.

5. Memperburuk ingatan

Bahaya kurang tidur tidak hanya mengintai orang dewasa, tapi juga anak-anak. Kurang tidur bisa menurunkan ingatan mereka.

Hasilnya, mereka akan lebih sulit menerima pelajaran ketika di sekolah. Hal yang sama juga berlaku pada orang dewasa.

Baca juga: Studi Buktikan Kurang Tidur Bikin Susah Menabung, Kok Bisa?

Gangguan tidur untuk waktu yang lama bisa menyebabkan perubahan struktural otak yang berhubungan dengan memori jangka panjang. Lebih jauh lagi, kurang tidur terkait dengan penyakit Alzheimer.

Beberapa penelitian menemukan, tidur bisa membantu membersihkan otak dari protein beta-amyloid yang berhubungan dengan penyakit itu.

6. Risiko penyakit jantung

Ada banyak bukti bahwa kurang tidur memiliki efek negatif pada jantung. Salah satu eksperimen terkait hal ini adalah para peneliti membuat orang terjaga selama 88 jam.

Selanjutnya, peneliti mengamati tekanan darah mereka. Hasilnya, tekanan darah orang yang terjaga sangat lama itu meningkat.

Selain itu, ketika peserta diizinkan untuk tidur selama 4 jam, mereka tetap memiliki denyut jantung yang lebih tinggi dibanding orang dengan tidur 8 jam.

Peneliti juga menemukan konsentrasi protein C-reaktif, penanda risiko penyakit jantung, juga meningkat pada orang yang kurang tidur.

7. Sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi

Seperti yang kita tahu, sistem kekebalan tubuh sangat penting untuk penyembuhan luka atau melawan penyakit.

Tapi ternyata, ketika seseorang kurang tidur, sistem kekebalan tubuh menjadi tidak berfungsi baik.

Baca juga: Studi: Kurang Tidur Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Kurang tidur dapat menghambat pertahanan alami tubuh Anda terhadap infeksi. Kurang tidur juga tampaknya membuat vaksin yang baru diterima kurang efektif.

Dengan alasan ini, biasanya orang yang kurang tidur lebih rentan terkena flu.

Menurut sebuah penelitian, orang yang kurang tidur hampir tiga kali lebih mungkin terserang flu dibanding orang yang beristirahat cukup.

Para peneliti juga menemukan bahwa gangguan tidur mencegah sel dari melawan inflamasi atau peradangan. Ini membuat kondisi seperti asma, radang sendi, hingga penyakit kardiovaskular makin sulit di atasi.

8. Risiko diabetes

Beberapa penelitian pada orang dewasa telah menemukan hubungan yang kuat antara tidur nyenyak dan risiko terkena diabetes.

Para peneliti menyebut, tidur lebih banyak dapat membantu mengurangi risiko diabetes untuk remaja. Ini mungkin karena tidur berhubungan dengan metabolisme tubuh.

Kurang tidur pada gilirannya meningkatkan risiko resistensi insulin atau kerap disebut pra-diabetes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau