KOMPAS.com - Cemburu adalah emosi kompleks yang menimbulkan rasa curiga, marah, takut, atau terhina.
Cemburu bisa menyerang orang dari segala usia dan kerap muncul saat seseorang merasa terancam.
Emosi negatif ini bisa memengaruhi hubungan sampai merusak kesehatan mental.
Baca juga: Apa Itu Me Time dan Arti Pentingnya bagi Kesehatan Mental?
Cemburu umumnya dikaitkan dengan hubungan percintaan pasangan.
Tapi, perasaan ini bisa dialami saudara kandung yang berebut perhatian orangtua, sampai sesama rekan kerja yang mencoba mengesankan atasan.
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai apa itu cemburu, penyebab cemburu, dan cara mengatasi cemburu.
Baca juga: 12 Makanan Sehat yang Perlu Dikonsumsi Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Apa Saja?
Setiap orang bisa merasakan cemburu. Rasa ini kerap muncul terutama pada hubungan percintaan.
Melansir Women's Health, cemburu berbeda dari iri. Perasaan iri muncul karena mendambakan milik orang lain.
Sementara rasa cemburu datang karena tidak ingin kehilangan atau ingin melindungi sesuatu yang dianggap berharga.
Menurut para ilmuwan, cemburu melibatkan otak bagian korteks frontal kiri. Bagian otak ini menangani emosi seperti rasa malu.
Selain itu, cemburu juga dipengaruhi kimia otak bernama dopamin. Bahan kimia ini biasanya mengendalikan kebahagiaan.
Baca juga: Apa itu Self Love?
Dengan dorongan otak dan bahan kimia di otak tersebut, cemburu terbagi menjadi tiga, yakni:
Cemburu juga bisa memicu respons stres tubuh. Saat cemburu, hormon stres melonjak, tekanan darah meningkat, dan detak jantung jadi lebih cepat.
Baca juga: Kenali 9 Tanda Pasangan Selingkuh Menurut Psikologi
Melansir Psychology Today, sejumlah psikolog lebih menyarankan seseorang memperhatikan perasaan cemburu.
Perasaan cemburu ini bisa menjadi sinyal, bahwa hubungan sedang bermasalah, atau butuh langkah baru untuk mendapatkan perhatian dari orang lain.
Baca juga: 4 Manfaat Lengkuas untuk Kesehatan: Dari Peradangan hingga Infeksi
Dengan memperhatikan rasa cemburu, seseorang lebih berupaya menjaga hubungan sosial dengan orang lain.
Penelitian telah mengidentifikasi beberapa penyebab cemburu, antara lain:
Apa pun alasannya, cemburu adalah perasaan alami yang dirancang untuk menjaga suatu hubungan.
Baca juga: 8 Ciri-ciri Orang Kreatif Menurut Psikologi Positif
Rasa cemburu sesekali umumnya lumrah dan bisa membuat seseorang lebih menghargai suatu hubungan.
Tapi, cemburu buta atau tanpa alasan yang jelas justru bisa membuat seseorang mengalami cemas, resah, dan tidak puas dalam menjalani hubungan.
Seseorang perlu memiliki kontrol agar cemburu tidak kebablasan. Melansir Good Housekeeping, berikut cara mengatasi cemburu:
Baca juga: 5 Alasan Kenapa Seseorang Susah Minta Maaf Menurut Psikologi
Jika sudah mencoba beberapa cara mengatasi cemburu di atas tapi cemburu justru makin parah, hal itu bisa jadi tanda hubungan sudah tidak sehat.
Terutama jika cemburu sampai memata-matai atau memantau keseharian, melontarkan tuduhan palsu, atau mengisolasi objeknya dari lingkungan sekitar.
Kondisi tersebut termasuk cemburu yang melewati batas. Saatnya mencari pertolongan tenaga kesehatan mental profesional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.