KOMPAS.com - Diare adalah gangguan pencernaan yang membuat penderitanya buang air besar (BAB) encer beberapa kali sehari.
Selain BAB encer, gejala diare adalah sakit perut, demam, ada darah atau lendir di kotoran BAB, kembung, dan mual.
Umumnya, diare adalah masalah pencernaan yang bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 48 jam.
Namun, jangan asal menyepelekan penyakit ini. Pasalnya, diare juga dapat sangat berbahaya dan mengancam jiwa.
Baca juga: 6 Penyebab Gangguan Sistem Pencernaan Manusia
Dilansir dari Mayo Clinic, diare yang tidak ditangani dengan tepat dapat membuat penderitanya cepat kehilangan cairan dan berisiko mengalami dehidrasi.
Diare dengan komplikasi dehidrasi dapat sangat berbahaya karena bisa mengancam jiwa.
Dehidrasi sangat berbahaya, terutama pada anak-anak, orang tua, dan pemiliki daya tahan tubuh lemah.
Tanda-tanda dehidrasi dan membutuhkan pertolongan medis darurat, antara lain:
Baca juga: Makanan yang Harus Dihindari Saat Diare, Bukan Hanya Makanan Pedas
Sedangkan tanda-tanda dehidrasi pada bayi dan si kecil membutuhkan bantuan medis segera, antara lain:
Jika ada tanda-tanda dehidrasi di atas, segera bawa ke dokter.
Dilansir dari WebMD, untuk mencegah dehidrasi, upayakan minum banyak air saat diare.
Selain itu, minum cairan yang bisa meningkatkan kadar natrium dan elektrolit di dalam tubuh.
Di antaranya minum atau makan kaldu, sup, buah, dan jus buah.
Baca juga: BAB Keluar Darah Bisa Jadi Gejala Apa?
Kondisi tersebut bisa jadi gejala infeksi, penyakit radang usus, pankreatitis, atau kanker usus besar.
Jika diare berlangsung lebih dari empat minggu, seseorang dikatakan mengalami diare kronis.
Diare kronis bisa jadi gejala suatu penyakit. Konsultasikan ke dokter untuk mengetahui penyebab pastinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.