KOMPAS.com - Perselingkuhan acapkali meninggalkan luka mendalam bagi korban yang mengalaminya.
Salah satu momentum terberat dalam hidup seseorang adalah saat mendapati pasangan tidak setia.
Melansir Marriage, perselingkuhan dapat meninggalkan trauma emosional dan psikologis.
Dampak psikologis saat pasangan berselingkuh dapat membuat seseorang membenci dirinya sendiri, merasa kehilangan, cemas, dan minder.
Baca juga: Awas, Kesepian Picu Kematian Dini, Begini Cara Mengatasinya
Sebelum hubungan hancur karena orang ketiga, biasanya terdapat tanda-tanda perubahan sikap dan perilaku dari pasangan.
Melansir Psychology Today, Psikolog Robert Weiss Ph.D., MSW, membagikan tanda pasangan selingkuh menurut psikologi. Antara lain:
Jika pasangan tiba-tiba jadi rajin berolahraga dan makan sehat, bisa itu tanda bahwa si dia sedang berusaha tampil lebih menarik bagi seseorang.
Dugaan ini bisa makin menguat saat pasangan yang sebelumnya cuek pada penampilan, mendadak ingin terlihat makin rapi.
Misalkan, pasangan lebih memperhatikan keserasian celana dan kemeja, sampai memakai parfum. Padahal tidak ada momentum khusus atau acara spesial.
Tapi, coba perlahan gali motivasinya. Bisa jadi itu demi kesehatan dan Anda, bukan karena orang ketiga.
Baca juga: Yuni Shara hingga Istri Injak Kemaluan Suami, Ini Tanda Pasangan Abusive
Orang yang selingkuh juga cenderung lebih sering mengakses telepon pintar atau gawai.
Hal yang berbeda, gawai yang biasanya tanpa sandi mendadak diberi kode khusus dan hanya diketahui pasangan.
Selain itu, riwayat percakapan dan pencarian di telepon pintar juga nihil atau telah dihapus.
Tanda lain, gawai tersebut tak pernah lepas dari genggaman pasangan. Sampai-sampai, pasangan membawanya ke kamar mandi.
Pasangan yang berselingkuh biasanya jadi susah diakses atau dihubungi, padahal tidak ada urusan atau pekerjaan yang mendesak.