Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Perilaku di Media Sosial yang Dapat Memicu Depresi

Kompas.com - 31/10/2020, 06:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

1. Membandingkan kehidupan melalui media sosial

Media sosial membuat Anda lebih mudah membandingkan kehidupan dengan orang lain.

Dilansir dari Business Insider, media sosial membuat kita percaya bahwa setiap orang mempunyai kehidupan yang lebih sempurna daripada yang saat ini kita miliki.

Sebuah penelitian tahun 2018 menemukan bahwa banyak siswa membandingkan diri mereka di media sosial dan mencari umpan balik positif dari teman sebayanya.

2. Perasaan terisolasi saat tidak melihat media sosial

Media sosial memang dapat mendekatkan yang jauh. Tapi, di lain sisi, media sosial juga dapat menyebabkan Fear of Missing Out (FOMO) atau takut ketinggalan.

Jika sudah begitu, Anda akan lebih sering melihat media sosial agar tidak ketinggalan apapun.

Kebiasaan terlalu sering berselancar di dunia maya pada akhirnya justru menjauhkan yang dekat. Ini kemudian memunculkan rasa terisolasi secara sosial.

Dikutip dari Live Science, sebuah studi pada 2017 yang menemukan menghabiskan lebih banyak waktu di media sosial dikaitkan dengan perasaan terisolasi secara sosial.

Baca juga: 7 Tanda Anda Perlu Detoksifikasi Digital

3. Doom scrolling

Anda mungkin masih asing dengan istilah doom scrolling. Ini adalah istilah yang baru-baru ini muncul untuk menjelaskan perilaku kecenderungan terus mencari informasi di internet.

Perilaku ini mungkin berhubungan dengan FOMO atau ingin merasa lebih tau dibandingkan orang lain.

Sayangnya, perilaku ini sering kali membuat orang-orang cenderung mengakses berita buruk. Kebiasaan ini bahkan tidak berhenti meskipun Anda merasa depresi, sedih, atau kecewa.

4. Kurang tidur

Menghabiskan waktu dengan mengakses media sosial memang menyenangkan dan sering membuat lupa waktu.

Tak jarang, demi tenggelam di dunia maya, seseorang merelakan waktu tidurnya.

Sebuah studi pada 2019 membuktikan efek penggunaan media sosial pada pola tidur remaja usia 13 hingga 15 tahun.

Hasilnya, remaja yang menghabiskan 5 jam sehari mengakses media sosial cenderung tidur lebih malam dan mengalami kurang tidur.

Padahal, kurang tidur dan depresi merupakan lingkaran setan yang sulit diputuskan.

Kurang tidur dapat memicu depresi. Sedangkan depresi sering kali membuat orang susah tidur.

Baca juga: Waspada, Main HP di Kamar Mandi Bisa Sebabkan Ambeien

5. Cyberbullying

Beberapa tahun belakangan, kasus mengenai cyberbullying meningkat. Apalagi internet dapat membuat seseorang dengan mudah membuat akun anonim.

Dengan begitu, banyak orang sering melintarkan intimidasi, hinaan, dan hal negatif tanpa takut dimintai pertanggung jawaban.

Padahal hal ini bisa menimbulkan depresi dan rasa tertekan pada orang yang diserang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau