KOMPAS.com- Telinga berdengin atau tinnitus seringkali tidak memicu gangguan kesehatan serius.
Akan tetapi, tinnitus bisa mengganggu aktivitas dan produktivitas hidup kita.
Menurut audiolog dari Cleveland Clinic, Sharon Sandridge, tinnitus berpotensi menyebabkan gangguan tidur dan mengurangi kualitas istirahat kita.
"Bahkan, tinnitus bisa memicu stres, kecemasan, dan depresi," ucap dia.
Baca juga: 5 Penyebab Sakit Perut di Malam Hari
Tinnitus biasanya terjadi karena kerusakan pada telinga tengah atau telinga bagian dalam.
Telinga tengah bertugas untuk menangkap gelombang suara dan meneruskannya ke telinga dalam.
Sedangkan telinga bagian dalam bertugas mengirimkan impuls listrik ke otak.
Baca juga: Ashanty Puasa 120 Jam, Ini Pendapat Dokter tentang Prolonged Fasting…
Setelah otak menerima impuls dari telinga, otak akan menerjemahkannya menjadi suara.
Terkadang, kerusakan telinga bagian dalam bisa mengubah cara otak memproses suara.
Kerusakan pada gendang telinga atau tulang kecil di telinga tengah juga dapat mengganggu konduksi suara.
Baca juga: Bukan Iseng atau Bercanda, Tanda Tangan Emoji Senyum Kapolda Babel Ternyata Asli
Tumor di telinga atau saraf pendengaran juga dapat menyebabkan telinga berdenging.
Paparan suara yang sangat keras secara teratur dapat menyebabkan tinitus pada beberapa orang.
Tak hanya itu, tinnitus juga bisa terjadi karena beberapa penyebab berikut:
Baca juga: Penjualan Minuman Keras Jadi Alasan Warga Tolak Pembukaan Bar di Hotel Kartika One
Penumpukan kotoran di telinga luar juga bisa memicu suara denging atau tinnitus.
Beberapa obat dapat mempengaruhi pendengaran atau menyebabkan suara denging di telinga.