KOMPAS.com - Diabetes melitus adalah penyakit gangguan metabolisme yang menyebabkan kadar gula darah tinggi.
Penyakit ini bisa terjadi saat hormon insulin yang dihasilkan organ pankreas tidak normal.
Insulin adalah hormon yang dihasilkan organ pankreas dan bertugas membantu tubuh menggunakan gula sebagai energi.
Baca juga: Doyan Jajan Minuman dan Makanan Kekinian, Diabetes Kemudian...
Dilansir dari Cleveland Clinic, penyakit diabetes melitus membuat pankreas tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah cukup.
Kondisi lainnya, pankreas dapat menghasilkan insulin, tapi insulin yang dihasilkan tidak dapat digunakan secara optimal.
Kedua kondisi tersebut dapat membuat gula darah penderita diabetes melitus melonjak.
Gejala diabetes melitus bisa berbeda-beda, tergantung tipenya. Jenis paling umum yakni tipe 1 dan tipe 2.
Baca juga: 4 Gejala Diabetes pada Wanita
Diabetes melitus tipe 1 bisa terjadi ketika sel penghasil insulin dari pankreas rusak.
Dampaknya, hormon insulin yang dihasilkan terlalu sedikit, atau tidak ada insulin sama sekali.
Imbas dari kondisi ini membuat gula atau glukosa tidak dapat masuk ke tubuh dan tidak bisa digunakan sebagai energi.
Kendati kurang lazim, sebanyak 10 persen kasus diabetes merupakan jenis diabetes melitus tipe 1. Penyakit ini umum menyerang orang di bawah usia 30 tahun.
Melansir laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diabetes melitus tipe 1 jamak dialami anak-anak dan remaja.
Penyebab diabetes melitus tipe 1 biasanya karena kerusakan autoimun sel beta pankreas.
Penyakit ini juga bisa disebabkan mutasi gen dan faktor lingkungan.
Baca juga: 6 Cara Mencegah Diabetes
Dilansir dari Healthline, beberapa gejala diabetes melitus tipe 1 yang paling kerap dialami penderitanya yakni:
Penderita diabetes melitus tipe 1 perlu menggunakan suntikan insulin seumur hidup untuk mengontrol kadar gula darahnya.
Baca juga: 5 Gejala Diabetes pada Anak, Tak Hanya Diderita Orang Tua
Kebanyakan kasus diabetes melitus yang diidap penderita adalah jenis diabetes melitus tipe 2.
Penyebab diabetes melitus tipe 2 jamak terkait dengan berat badan, kurang gerak, dan pola makan tak sehat.
Penyakit ini juga bisa berasal dari faktor keturunan. Tapi lebih banyak dipengaruhi mutasi gen dan faktor gaya hidup.
Beberapa penderita acapkali tidak merasakan gejala diabetes melitus tipe 2.
Namun, ada juga yang merasakan gejala diabetes melitus tipe 2 seperti:
Baca juga: Ciri-ciri Diabetes dari Luka yang Muncul di Kulit
Tidak seperti penyakit diabetes tipe 1, penderita diabetes melitus tipe 2 jarang mengalami gejala hilang kesadaran atau koma.
Penderita diabetes melitus tipe 2 umumnya tidak sepenuhnya bergantung pada terapi insulin seumur hidup.
Tapi, penderita tetap perlu mengontrol kadar gula darahnya dengan kombinasi pengaturan pola makan, olahraga, minum obat, dan terapi insulin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.