Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 16/11/2020, 20:02 WIB

KOMPAS.com - Diabetes melitus adalah penyakit gangguan metabolisme yang menyebabkan kadar gula darah tinggi.

Penyakit ini bisa terjadi saat hormon insulin yang dihasilkan organ pankreas tidak normal.

Insulin adalah hormon yang dihasilkan organ pankreas dan bertugas membantu tubuh menggunakan gula sebagai energi.

Baca juga: Doyan Jajan Minuman dan Makanan Kekinian, Diabetes Kemudian...

Dilansir dari Cleveland Clinic, penyakit diabetes melitus membuat pankreas tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah cukup.

Kondisi lainnya, pankreas dapat menghasilkan insulin, tapi insulin yang dihasilkan tidak dapat digunakan secara optimal.

Kedua kondisi tersebut dapat membuat gula darah penderita diabetes melitus melonjak.

Gejala diabetes melitus bisa berbeda-beda, tergantung tipenya. Jenis paling umum yakni tipe 1 dan tipe 2.

Baca juga: 4 Gejala Diabetes pada Wanita

Penyebab dan gejala diabetes melitus tipe 1

Diabetes melitus tipe 1 bisa terjadi ketika sel penghasil insulin dari pankreas rusak.

Dampaknya, hormon insulin yang dihasilkan terlalu sedikit, atau tidak ada insulin sama sekali.

Imbas dari kondisi ini membuat gula atau glukosa tidak dapat masuk ke tubuh dan tidak bisa digunakan sebagai energi.

Kendati kurang lazim, sebanyak 10 persen kasus diabetes merupakan jenis diabetes melitus tipe 1. Penyakit ini umum menyerang orang di bawah usia 30 tahun.

Melansir laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diabetes melitus tipe 1 jamak dialami anak-anak dan remaja.

Penyebab diabetes melitus tipe 1 biasanya karena kerusakan autoimun sel beta pankreas.

Penyakit ini juga bisa disebabkan mutasi gen dan faktor lingkungan.

Baca juga: 6 Cara Mencegah Diabetes

Dilansir dari Healthline, beberapa gejala diabetes melitus tipe 1 yang paling kerap dialami penderitanya yakni:

  • Sering kencing
  • Haus terus
  • Gampang lapar
  • Berat badan turun tanpa sebab jelas
  • Mudah lelah
  • Pandangan kabur
  • Suasana hati mudah berubah
  • Pada kasus yang berat, gejala diabetes melitus tipe 1 adalah hilang kesadaran atau koma.

Penderita diabetes melitus tipe 1 perlu menggunakan suntikan insulin seumur hidup untuk mengontrol kadar gula darahnya.

Baca juga: 5 Gejala Diabetes pada Anak, Tak Hanya Diderita Orang Tua

Penyebab dan gejala diabetes melitus tipe 2

Ilustrasi diabetes. Penderita diabetes di Indonesia berada di peringkat 7 dunia. Indonesia waspada diabetes, terutama di masa pandemi Covid-19.SHUTTERSTOCK/Proxima Studio Ilustrasi diabetes. Penderita diabetes di Indonesia berada di peringkat 7 dunia. Indonesia waspada diabetes, terutama di masa pandemi Covid-19.
Diabetes melitus tipe 2 terjadi saat pankreas bisa menghasilkan insulin, tapi insulin yang dihasilkan tidak cukup atau tidak bisa bekerja dengan optimal.

Kebanyakan kasus diabetes melitus yang diidap penderita adalah jenis diabetes melitus tipe 2.

Penyebab diabetes melitus tipe 2 jamak terkait dengan berat badan, kurang gerak, dan pola makan tak sehat.

Penyakit ini juga bisa berasal dari faktor keturunan. Tapi lebih banyak dipengaruhi mutasi gen dan faktor gaya hidup.

Beberapa penderita acapkali tidak merasakan gejala diabetes melitus tipe 2.

Namun, ada juga yang merasakan gejala diabetes melitus tipe 2 seperti:

  • Sering kencing
  • Mudah haus
  • Gampang lapar
  • Sering lelah
  • Pandangan kabur
  • Mudah mengalami infeksi
  • Luka susah sembuh

Baca juga: Ciri-ciri Diabetes dari Luka yang Muncul di Kulit

Tidak seperti penyakit diabetes tipe 1, penderita diabetes melitus tipe 2 jarang mengalami gejala hilang kesadaran atau koma.

Penderita diabetes melitus tipe 2 umumnya tidak sepenuhnya bergantung pada terapi insulin seumur hidup.

Tapi, penderita tetap perlu mengontrol kadar gula darahnya dengan kombinasi pengaturan pola makan, olahraga, minum obat, dan terapi insulin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+