Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/11/2020, 14:06 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Menggoreng adalah metode memasak yang umum digunakan di seluruh dunia.

Mengonsumsi makanan yang digoreng, termasuk ikan, kentang goreng, potongan ayam, tempe, tahu, dan bakwan bahkan bisa jadi adalah kegemaran bagi sebagian orang.

Gorengan atau makanan yang digoreng biasanya memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang gurih, sehingga sering kali menimbulkan "efek candu".

Baca juga: Bagaimana Minyak Jelantah Bisa Sebabkan Kanker dan Penyakit Jantung?

Akan tetapi, perlu diketahui bahwa ada beragam risiko kesehatan yang mengintai jika gorengan terlalu sering disantap.

Apa saja bahayanya?

1. Makanan yang digoreng tinggi kalori

Dibandingkan dengan metode memasak lainnya, menggoreng menambah banyak kalori.

Pasalnya, makanan yang digoreng biasanya dilapisi dengan adonan atau tepung sebelum digoreng.

Selain itu, saat makanan digoreng dengan minyak, mereka kehilangan air dan menyerap lemak, yang selanjutnya meningkatkan kandungan kalorinya. 

Melansir Health Line, secara umum, makanan yang digoreng secara signifikan lebih tinggi lemak dan kalori daripada makanan yang tidak digoreng.

Misalnya, satu kentang panggang berukuran kecil (100 gram) dapat mengandung 93 kalori dan 0 gram lemak, sedangkan kentang goreng dalam jumlah yang sama (100 gram) mengandung 319 kalori dan 17 gram lemak.

Baca juga: 11 Makanan yang Mengandung Lemak Tinggi tapi Justru Menyehatkan

Contoh lainnya, 100 gram filet cod panggang mengandung 105 kalori dan 1 gram lemak, sedangkan ikan goreng dalam jumlah yang sama mengandung 232 kalori dan 12 gram lemak.

Seperti yang Anda lihat, asupan kalori dapat bertambah dengan cepat saat makan gorengan.

2. Makanan gorengan biasanya tinggi lemak trans

Lemak trans terbentuk ketika lemak tak jenuh menjalani proses yang disebut hidrogenasi.

Produsen makanan sering menghidrogenasi lemak menggunakan tekanan tinggi dan gas hidrogen untuk meningkatkan umur simpan dan stabilitasnya.

Tetapi, hidrogenasi juga dapat terjadi saat minyak dipanaskan hingga suhu yang sangat tinggi selama memasak.

Prosesnya mengubah struktur kimiawi lemak, membuatnya sulit bagi tubuh Anda untuk rusak, yang pada akhirnya dapat menyebabkan efek kesehatan yang negatif.

Faktanya, lemak trans dikaitkan dengan peningkatan risiko banyak penyakit, termasuk penyakit jantung, kanker, diabetes, dan obesitas.

Baca juga: 7 Makanan yang Mengandung Lemak Trans untuk Diwaspadai

Karena makanan yang digoreng dimasak dengan minyak pada suhu yang sangat tinggi, kemungkinan besar makanan tersebut mengandung lemak trans.

Terlebih lagi, makanan yang digoreng sering kali dimasak dengan minyak sayur yang telah diproses, yang mungkin mengandung lemak trans sebelum dipanaskan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com