Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Bahaya Makan Gorengan Berlebihan untuk Kesehatan

Kompas.com - 24/11/2020, 14:06 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sebuah studi AS tentang minyak kedelai dan minyak kanola menemukan bahwa 0,6–4,2 persen dari kandungan asam lemaknya adalah lemak trans.

Saat minyak ini dipanaskan hingga suhu tinggi, seperti saat menggoreng, kandungan lemak transnya bisa meningkat.

Faktanya, satu penelitian menemukan setiap kali minyak digunakan kembali untuk menggoreng, kandungan lemak transnya meningkat.

Namun, penting untuk membedakan antara lemak trans buatan dan lemak trans yang terdapat secara alami dalam makanan seperti daging dan produk susu.

Lemak trans alami belum terbukti memiliki efek negatif yang sama pada kesehatan seperti yang ditemukan pada gorengan dan makanan olahan.

Baca juga: Bagaimana Gorengan dan Mi Instan Bisa Memicu Kanker?

3. Makan gorengan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit berbahaya

Beberapa penelitian pada orang dewasa menemukan hubungan antara makan gorengan dan risiko penyakit kronis.

Secara umum, makan lebih banyak makanan yang digoreng dikaitkan dengan risiko lebih besar terkena diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan obesitas.

Berikut penjelasannya:

Penyakit jantung

Makan gorengan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, kolesterol baik (HDL) yang rendah dan obesitas, di mana semuanya merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Faktanya, dua penelitian observasional besar menemukan bahwa semakin sering orang makan gorengan, semakin besar risiko terkena penyakit jantung.

Sebuah studi menemukan bahwa wanita yang makan satu atau lebih porsi ikan goreng per minggu memiliki risiko gagal jantung 48 persen lebih tinggi, dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi 1-3 porsi per bulan. Studi ini diterbitkan dalam jurnal Circulation: Heart Failure.

Baca juga: Resep Membuat Gorengan yang Sehat dan Aman

Di sisi lain, peningkatan asupan ikan panggang atau panggang dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah.

Studi observasi lain menemukan bahwa diet tinggi makanan yang digoreng dikaitkan dengan risiko serangan jantung yang lebih tinggi secara signifikan..

Sementara itu, mereka yang mengonsumsi makanan tinggi buah dan sayuran memiliki risiko yang jauh lebih rendah.

Diabetes

Beberapa penelitian menemukan bahwa makan gorengan membuat Anda berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.

Sebuah studi menemukan bahwa orang yang makan makanan cepat saji lebih dari dua kali per minggu dua kali lebih mungkin untuk mengembangkan resistensi insulin, dibandingkan dengan mereka yang makan kurang dari sekali seminggu.

Lebih lanjut, dua studi observasi besar American Journal of Clinical Nutrition menemukan hubungan yang kuat antara seberapa sering partisipan makan gorengan dan risiko diabetes tipe 2.

Mereka yang mengonsumsi 4-6 porsi gorengan per minggu 39 persen lebih mungkin mengembangkan diabetes tipe 2, dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi kurang dari satu porsi per minggu.

Baca juga: Kenali Gejala Khusus Diabetes Tipe 2

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau