KOMPAS.com – Sakit tenggorokan adalah rasa sakit, gatal, atau iritasi pada tenggorokan yang sering memburuk saat proses menelan.
Merangkum Health Line, penyebab paling umum dari sakit tenggorokan (faringitis) adalah infeksi virus, seperti pilek atau flu.
Sakit tenggorokan yang disebabkan oleh virus biasanya dapat sembuh dengan sendirinya.
Baca juga: 7 Penyebab Sakit Tenggorokan dan Cara Mengatasinya
Sementara, radang tenggorokan (infeksi streptokokus), jenis sakit tenggorokan yang kurang umum yang disebabkan oleh bakteri, biasanya memerlukan pengobatan dengan antibiotik untuk mencegah komplikasi.
Sedangkan, penyebab sakit tenggorokan lain yang kurang umum mungkin memerlukan perawatan yang lebih kompleks.
Beberapa hal di luar infeksi virus dan bakteri yang bisa juga menjadi penyebab sakit tenggorokan antara lain, yakni:
1. Alergi
Alergi bulu hewan peliharaan, jamur, debu dan serbuk sari bisa menyebabkan sakit tenggorokan.
Masalahnya mungkin diperumit oleh tetesan postnasal, yang dapat mengiritasi dan meradang tenggorokan.
2. Udara kering
Udara dalam ruangan yang kering bisa membuat tenggorokan terasa kasar dan gatal.
Baca juga: 13 Gejala Amandel yang Perlu Diwaspadai
3. Bernapas melalui mulut
Bernapas melalui mulut sering kali dilakukan atau terjadi karena hidung tersumbat kronis.
Kondisi ini juga dapat menyebabkan sakit tenggorokan yang kering.
4. Iritan
Polusi udara luar ruangan dan polusi dalam ruangan seperti asap tembakau atau bahan kimia dapat menyebabkan sakit tenggorokan kronis.
5. Merokok hingga konsumsi alkohol
Merokok, minum alkohol, dan makan makanan pedas juga dapat mengiritasi tenggorokan.
6. Ketegangan otot
Seseorang dapat meregangkan otot di tenggorokan dengan berteriak, berbicara keras, atau berbicara dalam waktu lama tanpa istirahat.
Baca juga: 17 Makanan yang Mengandung Protein Tinggi
7. Penyakit gastroesophageal reflux (GERD)
GERD adalah gangguan sistem pencernaan dimana asam lambung kembali naik ke dalam pipa makanan (kerongkongan).
Tanda atau gejala GERD lainnya mungkin termasuk mulas, suara serak, regurgitasi isi perut dan sensasi benjolan di tenggorokan.
8. Infeksi HIV
Sakit tenggorokan dan gejala mirip flu lainnya terkadang muncul lebih awal setelah seseorang terinfeksi HIV.
Selain itu, seseorang yang HIV-positif mungkin mengalami sakit tenggorokan kronis atau berulang karena infeksi jamur yang disebut sariawan atau karena infeksi virus yang disebut cytomegalovirus (CMV), yang dapat menjadi serius pada orang dengan sistem kekebalan yang terganggu.
9. Tumor
Tumor kanker tenggorokan, lidah atau kotak suara (laring) dapat menyebabkan sakit tenggorokan.
Tanda atau gejala lainnya mungkin termasuk suara serak, kesulitan menelan, pernapasan berisik, benjolan di leher, dan darah dalam air liur atau dahak.
Baca juga: 3 Penyebab Amandel yang Perlu Diwaspadai
Melansir Mayo Clinic, gejala sakit tenggorokan bisa bermacam-macam tergantung penyebabnya.
Tanda dan gejalanya mungkin termasuk:
Baca juga: 13 Gejala Amandel yang Perlu Diwaspadai
Sementara, infeksi yang menyebabkan sakit tenggorokan dapat menyebabkan tanda dan gejala lain, termasuk:
Lantas, kapan harus ke dokter ketika sakit tenggorokan?
Untuk anak-anak, sebaiknya segera bawa mereka ke dokter jika sakit tenggorokan yang dialami tidak kunjung sembuh dengan minuman pertama di pagi hari, saran American Academy of Pediatrics.
Dapatkan perawatan segera jika anak Anda mengalami tanda dan gejala yang parah seperti:
Baca juga: 9 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat Secara Alami dan dengan Bantuan Obat
Jika Anda sudah dewasa, temui dokter jika Anda mengalami sakit tenggorokan dan salah satu masalah terkait berikut ini, menurut American Academy of Otolaryngology - Head and Neck Surgery:
Baca juga: 25 Penyebab Hidung Tersumbat dan Cara Mengatasinya
Melansir Medical News Today, jika seorang dokter mencurigai bahwa penyebab sakit tenggorokan adalah bakteri, mereka biasanya akan memulai dengan melakukan swab untuk pengujian di laboratorium guna menentukan apakah terdapat infeksi radang.
Ada beberapa cara untuk melakukan ini.
Dokter mengambil sampel dengan menyentuh bagian belakang tenggorokan dan amandel dengan aplikator berujung kapas.
Di laboratorium, petigas akan mengolesi sampel dalam wadah kultur.
Jika ada bakteri strep, ia akan tumbuh. Ini biasanya membutuhkan waktu 24 jam.
Tes strep cepat dapat memberikan hasil dalam beberapa menit.
Terkadang dokter akan merekomendasikan tes kultur untuk memastikan hasil negatif dari tes strep cepat.
Jika hasil tes negatif, infeksi disebabkan oleh virus, dan antibiotik tidak akan membantu.
Jika tes strep positif, dokter dapat meresepkan antibiotik.
Sementara itu, ketika dokter mencurigai penyebab sakit tenggorokan adalah infeksi virus, mereka dapat merekomendasikan tes darah untuk memastikannya.
Baca juga: 5 Gejala Gondok yang Perlu Diwaspadai
Ingatlah, terkadang, sakit tenggorokan bisa terjadi karena alasan lain, seperti tumor.
Jika masalah tidak kunjung hilang, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menemukan penyebabnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.