KOMPAS.com – Amandel sebenarnya bukanlah suatu penyakit.
Amandel atau tonsil adalah dua kelenjar getah bening yang terletak di belakangan kiri dan kanan tengorokan.
Amandel berfungsi sebagai mekanisme pertahanan dan membantu mencegah tubuh terkena infeksi.
Baca juga: 10 Cara Mengobati Sakit Tenggorokan Secara Alami
Nama penyakit yang kerap menyerang kelenjar ini melainkan adalah tonsilitis atau radang tonsil atau radang amandel.
Tapi, banyak orang Indonesia kiranya sudah terlanjur hanya menyebut amandel untuk menjelaskan adanya masalah kesehatan (peradangan) pada dua bantalan jaringan di tenggorokan itu.
Tonsilitis dapat terjadi pada semua usia. Tapi, penyakit ini kebanyakan terjadi pada anak-anak.
Radang amandel paling sering didiagnosis pada anak-anak dari usia prasekolah hingga pertengahan remaja.
Melansir Health Line, berdasarkan lama gejala yang bisa muncul, tonsilitis dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yakni tonsilitis akut, tonsilitis kronis, dan tonsulitis berulang.
Baca juga: 6 Penyebab Bau Mulut pada Anak dan Cara Mengatasinya
Dari tiga jenis tonsilitis tersebut, gejala amandel yang mungkin terjadi meliputi:
Pada anak-anak yang masih sangat kecil, mereka mungkin akan menunjukkan peningkatan sifat mudah marah, nafsu makan yang buruk, atau air liur yang berlebihan ketika mengalami tonsilitis.
Baca juga: Amandel: Gejala, Penyebab, Komplikasi, dan Cara Mengobati
Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai gejala amandel sesuai jenisnya:
1. Tonsillitis akut
Tonsilitis sangat umum terjadi pada anak-anak.
Faktanya, hampir setiap anak mungkin akan terkena radang amandel setidaknya satu kali.
Jika gejala berlangsung sekitar 10 hari atau kurang, itu dianggap tonsilitis akut.