KOMPAS.com - Para pakar kesehatan kerap menyebutkan kata efikasi ketika berbicara mengenai vaksin.
Untuk vaksin Covid-19 jenis Sinovac yang digunakan di Indonesia, berdasarkan hasil analisis uji klinis fase ketiga di Bandung besarnya efikasi 65,3 persen, di Turki sebesar 91,25, dan di Brasil hasil finalnya 50,4 persen.
Besarnya efikasi ini berbeda-beda di beberapa wilayah dipengaruhi beberapa faktor.
Antara lain karakteristik subjek uji, kondisi kesehatan atau latar belakang sukarelawan yang diuji, dan tingkat penularan penyakit di wilayah setempat.
Berikut penjelasan lebih lanjut apa itu efikasi vaksin yang berbeda dengan efektivitas vaksin.
Baca juga: Arti Efikasi Vaksin Sinovac menurut Penjelasan Ahli
Melansir Medical News Today, pengertian efikasi vaksin adalah tingkat kemanjuran vaksin dalam melawan suatu penyakit pada orang yang sudah divaksinasi saat tahap uji klinis.
Untuk menjamin keamanan dan kelaikan suatu vaksin, para pengembang vaksin menjalankan beberapa tahap uji klinis.
Di beberapa jenis vaksin Covid-19 yang dikembangkan, sasaran penciptaan vaksin titik beratnya pada pencegahan infeksi virus corona yang bergejala.
Ilmuwan dapat menghitung efikasi vaksin dengan membandingkan tingkat penurunan penyakit antara kelompok yang sudah divaksinasi dengan kelompok yang tidak divaksinasi pada uji klinis.
Baca juga: Bagaimana Vaksin Bisa Menangkal Penyakit?
Tingkat efikasi vaksin Sinovac di Indonesia 65,3 persen artinya vaksin dapat menurunkan 65,3 persen Covid-19 bergejala pada kelompok yang divaksin, dibandingkan kelompok penerima plasebo.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.