KOMPAS.com - Influenza atau dikenal sebagai flu adalah jenis penyakit yang disebabkan virus dan mudah menular.
Penyakit ini dapat menyebar lewat kontak dengan cairan saluran pernapasan (droplet) penderita yang terinfeksi saat batuk, bersin, atau bicara.
Pemberian vaksin influenza atau vaksin flu merupakan cara mencegah infeksi dan meminimalkan risiko komplikasi penyakit dari saluran pernapasan ini.
Baca juga: Kenapa Vaksin Influenza Penting di Masa Pandemi Corona?
Dilansir dari laman Immunize, setiap orang bisa terjangkit influenza.
Penyakit ini dapat menimbulkan gejala demam, sakit tenggorokan, nyeri otot, lelah, batuk, sakit kepala, sampai pilek.
Pada penderita anak-anak, influenza bisa sampai memicu radang paru-paru sampai diare.
Sedangkan bagi penderita penyakit kronis dan pemilik daya tahan tubuh lemah, penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi serius.
Untuk itu, setiap orang di atas usia enam bulan dianjurkan divaksinasi influenza.
Terutama bagi orang dengan daya tahan tubuh lemah dan memiliki masalah kesehatan yang berisiko mengalami komplikasi saat terkena influenza.
Baca juga: Bagaimana Vaksin Bisa Menangkal Penyakit?
Melansir Better Health, vaksin influenza lebih dianjurkan bagi:
Baca juga: Bagaimana Virus Bisa Menyebar dan Menularkan Penyakit?
Satu dosis vaksin influenza diberikan setiap musim flu. Setelah diberi vaksin ini, kekebalan tubuh akan terbentuk selang dua minggu.
Terdapat banyak jenis virus flu yang terus bermutasi. Untuk itu, setiap tahun ada jenis vaksin influenza yang dibuat untuk melindungi tubuh seseorang.
Hal yang perlu diperhatikan, vaksin influenza tidak dapat mencegah influenza yang disebabkan virus di luar kandungan vaksin.
Baca juga: Mengenal Vaksinasi untuk Cegah Meningitis
Pemberian vaksin influenza dapat menimbulkan beberapa efek samping. Biasanya, efek samping tersebut muncul pada anak balita.