Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emfisema: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 01/02/2021, 08:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Emfisema adalah kondisi paru-paru yang menyebabkan sesak napas.

Pada penderita emfisema, kantung udara di paru-paru (alveoli) mengalami kerusakan.

Seiring waktu, dinding bagian dalam kantung udara melemah dan pecah.

Akibatnya, luas permukaan paru-paru dan jumlah oksigen yang mencapai aliran darah berkurang.

Saat menghembuskan napas, alveoli yang rusak tidak berfungsi dengan baik dan udara lama terperangkap, sehingga tidak ada ruang untuk masuknya udara segar kaya oksigen.

Sebagian besar penderita emfisema juga menderita bronkitis kronis. Bronkitis kronis adalah peradangan pada saluran yang membawa udara ke paru-paru, yang menyebabkan batuk terus-menerus.

Baca juga: Tanda Awal Serangan Jantung yang Kerap Tak Disadari

Gejala

Gejala utama emfisema meliputi:

  • sesak napas, atau dispnea
  • batuk kronis yang menghasilkan lendir
  • mengi dan suara bersiul atau mencicit saat bernapas
  • sesak di dada.

Gejala ini juga bisa terjadi selama kita melakukan aktivitas fisik. Namun, seiring perkembangan kondisi, hal itu juga bisa terjadi saat kita sedang beristirahat.

Pada tahap selanjutnya, geja;a emfisema juga bisa berkembang menjadi berikut:

  • infeksi paru-paru yang sering dan kambuh
  • gejala yang memburuk, termasuk sesak napas, produksi lendir, dan mengi
  • penurunan berat badan dan nafsu makan berkurang
  • kelelahan dan kehilangan energi
  • bibir berwarna biru atau sianosis karena kekurangan oksigen
  • kecemasan dan depresi
  • gangguan tidur.

Cara mencegah dan mengatasi

Untuk mencegah emfisema, hindari gaya hidup merokok dan menghirup asap rokok orang lain.

Sebisa mungkin kenakan masker untuk melindungi paru-paru saat berada di luar rumah.

Sayangnya, belum ada obat untuk mengatasi emfisema. Perawatan yang dilakukan hanya bertujuan untuk mengurangi gejala dan memperlambat perkembangan penyakit dengan obat-obatan, terapi, atau operasi.

Jika Anda seorang perokok, langkah pertama dalam mengobati emfisema adalah berhenti merokok, baik dengan obat-obatan atau kalkun dingin.

Perawatan emfisema juga bisa dilakukan dengan penggunaan obat-obat tertentu seperti:

  • bronkodilatoruntuk membantu saluran udara terbuka, mempermudah bernafas serta meredakan batuk dan sesak nafas
  • steroid, untuk meredakan sesak napas
  • antibiotik untuk melawan infeksi yang dapat memperburuk kondisi.

Baca juga: Long Hauler Covid, Gejala Covid19 yang Tak Kunjung Sembuh

Emfisema juga bisa diatasi dengan terapi paru atau olahraga ringan seperti jalan kaki untuk memperkuat otot pernapasan dan meredakan gejala, sehingga lebih mudah bernapas dan aktif secara fisik.

Yoga, tai chi, dan latihan pernapasan dalam juga dapat membantu meredakan gejala.

Terapi oksigen dapat membantu mempermudah pernapasan. Penderita emfisema parah mungkin membutuhkan oksigen 24 jam.

Sementara itu, operasi atau pembedahan bertujuan untuk mengangkat bagian kecil dari paru-paru yang rusak.

Emfisema kronis juga bisa diatasi dengan transplantasi paru-paru untuk menggantikan paru-paru yang tidak bisa berfungsi normal.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau