KOMPAS.com - Penyakit asam lambung terjadi ketika cairan asam dari lambung kembali naik ke kerongkongan dan mulut.
Orang yang mengalami gejala asam lambung naik setidaknya dua kali seminggu dikatakan mengidap gastroesophageal reflux disease (GERD).
Dilansir dari Piedmont Healthcare, gejala asam lambung naik di antaranya perut atas atau dada terasa panas, mulut terasa asam, nyeri dada, batuk sakit tenggorokan, dan mual.
Baca juga: 6 Gejala Asam Lambung Naik, Tak Hanya Mual dan Sakit Perut
Penyakit asam lambung bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak sampai orang dewasa.
Gangguan pencernaan ini rentan menyerang orang yang kelebihan berat badan, perokok, suka mengonsumsi makanan tinggi lemak, serta peminum kafein dan alkohol berlebihan.
Penyakit asam lambung umumnya berupa gangguan pencernaan yang bisa dikendalikan dengan obat dan perubahan gaya hidup.
Namun, gejala asam lambung naik yang kerap kambuh dan tidak ditangani dengan tepat bisa menyebabkan masalah kesehatan serius dan berpotensi fatal.
Baca juga: Apa Penyebab Asam Lambung Naik Sering Kambuh?
Melansir Healthline, bahaya asam lambung kronis yang tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi, antara lain:
Esofagitis adalah peradangan yang muncul akibat asam lambung yang melukai saluran kerongkongan.
Gejala esofagitis di antaranya sakit tenggorokan, suara serak, sakit perut sampai ke dada.
Esofagitis kronis yang tidak ditangani dapat meningkatkan risiko penyakit kanker esofagus.
Baca juga: Vitamin C untuk Penderita Asam Lambung
Bahaya asam lambung juga dapat merusak lapisan esofagus dan memicu terbentuknya tukak.
Gejala bisul esofagus di antaranya dada terasa panas, gangguan pencernaan, sakit saat menelan, mual, sakit perut, dan tinja berdarah.
Jika tidak diobati, tukak esofagus bisa menyebabkan komplikasi serius seperti esofagus berlubang atau tukak berdarah.
Asam lambung yang tidak diobati bisa memicu peradangan, terbentuknya jaringan parut, dan pertumbuhan jaringan abnormal di kerongkongan.