KOMPAS.com - Kafein selama ini dikenal dalam bentuk makanan dan minuman seperti kopi, teh, cokelat, minuman ringan, dan sejumlah obat.
Dilansir dari Verywell Health, kafein adalah jenis senyawa alkaloid atau nitrogen organik dan sifatnya basa.
Ketika dikonsumsi, senyawa kafein dapat merangsang atau menstimulasi saraf pusat otak.
Baca juga: Minum Kopi Sebelum Olahraga, Bagaimana Baiknya?
Dengan efek stimulannya, kafein dapat membuat peminumnya lebih waspada, energik, dan merasa lebih bersemangat.
Untuk mendapatkan manfaat kafein ini, orang sehat umumnya tidak masalah apabila minum asupan ini sampai 300 miligram per hari.
Dosis ini kira-kira setara dengan segelas kopi berukuran sedang dari gerai kopi waralaba, atau tiga gelas kecil kopi seduhan, atau setengah kaleng minuman berenergi.
Beberapa orang yang terbiasa minum kafein juga cenderung lebih tahan senyawa ini ketimbang yang lainnya.
Bagi ibu hamil, orang dengan gangguan kesehatan tertentu, sedang minum obat, atau sensitif terhadap kafein, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi kafein.
Mengonsumsi kafein dalam batas aman umumnya tidak membahayakan kesehatan.
Baca juga: Mudarat dan Manfaat Minum Kopi Hitam untuk Sakit Kepala
Sebaliknya, zat ini juga bisa menimbulkan dampak negatif apabila dikonsumsi berlebihan. Berikut beberapa efek kafein berlebihan yang pantang disepelekan:
Melansir Healthline, efek kafein berlebihan dapat menyebabkan gangguan kecemasan atau gugup berlebihan.
Kafein dapat meningkatkan kewaspadaan dengan memblokir zat kimia yang membuat tubuh merasa lelah.
Pada saat yang bersamaan, kafein juga memicu pelepasan hormon adrenalin yang bisa meningkatkan energi.
Hal itu bisa meningkatkan level stres, gugup, gelisah, sampai memicu gangguan kecemasan.