KOMPAS.com - Stroke hemoragik adalah pendarahan karena pecahnya pembuluh darah di otak.
Imbasnya, darah yang menumpuk tersebut dapat menekan jaringan otak di sekitarnya.
Menurut American Heart Association, terdapat dua jenis stroke hemoragik, yakni pendarahan intraserebral dan perdarahan subaraknoid.
Kendati sama-sama memengaruhi area otak, kedua jenis stroke hemoragik ini memiliki gejala yang berbeda. Berikut penjelasannya.
Baca juga: 7 Gejala Stroke yang Pantang Diabaikan
Stroke hemoragik intraserebral adalah pendarahan yang terjadi di pembuluh darah otak bagian dalam.
Melansir Harvard Health Publishing, penyebab stroke hemoragik intraserebral bisa beragam. Antara lain tekanan darah tinggi, konsumsi alkohol berlebihan, dan penggunaan narkoba.
Di beberapa kasus, stroke hemoragik intraserebral bisa dimulai tanpa pendarahan. Terutama karena komplikasi stroke emboli yang berhubungan dengan infeksi katup jantung.
Selain itu, penyakit ini juga bisa mucul karena masalah pembuluh darah arteri dan vena yang lemah. Kondisi ini jamak terkait penyakit bawaan lahir.
Baca juga: Gejala Stroke Ringan itu Seperti Apa?
Gejala stroke hemoragik intraserebral bisa beragam, antara lain:
Gejala stroke hemoragik intraserebral biasanya muncul saat penderita baru bangun tidur. Tak jarang, tanda penyakit muncul tanpa peringatan dan tiba-tiba memburuk dalam waktu 30 sampai 90 menit.
Stroke hemoragik subaraknoid terjadi ketika ada pendarahan dari pembuluh darah yang rusak, lalu darah menumpuk di permukaan otak.
Darah tersebut menggenang di sebagian celah antara otak dan tengkorak. Terkadang, darah juga bercampur dengan cairan serebrospinal yang menjadi bantalan otak dan sumsum tulang belakang.
Saat darah mengalir ke cairan tulang belakang otak, bagian organ vital ini bisa tertekan dan memicu sakit kepala hebat.
Selang beberapa hari setelah pendarahan, iritasi kimiawi dari darah yang menggumpal di sekitar otak dapat memicu kejang dan merusak jaringan otak.
Penyebab stroke hemoragik subaraknoid umumnya karena aneurisma atau pembuluh darah yang menonjol pecah. Selain itu, masalah kesehatan ini juga bisa dipicu kondisi malformasi arteriovenosa.
Baca juga: Gejala Stroke Ringan itu Seperti Apa?