Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Penyebab Sembelit dan Mual Terjadi Bersamaan

Kompas.com - 01/05/2021, 14:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Mengenal beragam penyebab sembelit dan mual terjadi bersamaan kiranya baik untuk mendukung upaya pengobatan atas keluhan kesehatan ini.

Sembelit atau konstipasi sering didefinisikan sebagai kondisi ketika buang air besar (BAB) jarang terjadi, yakni setidaknya kurang dari tiga kali seminggu.

Sembelit juga dapat dideskripsikan sebagai perasaan bahwa belum semua tinja telah keluar setelah BAB.

Baca juga: 8 Penyebab Sering Mual yang Bisa Terjadi

Sementara itu, mual adalah istilah untuk menggambarkan kondisi ketidaknyamanan pada perut dan sensasi ingin muntah.

Dalam banyak kasus, sembelit dan mual dapat terjadi secara bersamaan sebagai sebuah kebetulan. Artinya, ada dua masalah kesehatan berbeda yang tidak sengaja terjadi berbarengan.

Tapi terkadang, sembelit dan mual adalah gejala kombinasi dari satu kondisi kesehatan.

Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab sembelit dan mual terjadi bersamaan yang baik diketahui:

1. Sindrom iritasi usus besar

Irritable bowel syndrome (IBS) atau sindrom iritasi usus besar adalah suatu kondisi yang memengaruhi usus besar. Ini dapat menyebabkan masalah seperti sakit perut, perasaan begah, perut kembung, mual, dan sembelit.

Beberapa orang dengan sindrom iritasi usus besar juga mengalami serangan diare.

Sindrom iritasi usus besar adalah kondisi kronis, tetapi tidak merusak usus besar atau menyebabkan kanker kolorektal.

Penyebab pasti sindrom iritasi usus besar tidak diketahui.

Baca juga: 3 Gejala Irritable Bowel Syndrome (IBS) yang Perlu Diwaspadai

Tapi, kondisi ini mungkin disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri baik di usus, peradangan di usus, atau kelainan pada saraf di sistem pencernaan.

2. Dehidrasi

Rasa haus bukanlah satu-satunya gejala dehidrasi. Kekurangan asupan cairan juga dapat menyebabkan masalah pencernaan.

Dehidrasi terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan cairan yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan baik.

Di saluran pencernaan, kekurangan cairan bisa menyebabkan tinja kering dan keras yang sulit dikeluarkan.

Saat tubuh Anda kehilangan cairan, Anda mungkin mengalami gejala lain, seperti mual, muntah, pusing, dan kebingungan.

Baca juga: 18 Tanda Dehidrasi yang Perlu Diwaspadai

3. Efek samping konsumsi obat

Jika Anda mengalami sembelit dan mual, dan Anda baru saja mulai minum obat baru, mungkin obat itu adalah penyebabnya.

Banyak obat memang bisa menimbulkan efek samping. Beberapa di antaranya dapat menyebabkan sembelit, diare, serta sakit perut, dan mual.

Efek samping konsumsi obat ini terkadang dapat membaik setelah beberapa hari atau minggu.

4. Diet yang tidak seimbang

Makan terlalu banyak daging merah dan kurang buah dan sayur juga bisa menyebabkan sembelit akibat asupan serat yang rendah.

Perlu diingat bahwa beberapa orang mengalami kesulitan mencerna daging tertentu, seperti daging sapi.

Pencernaan yang buruk juga bisa memicu masalah perut, seperti mual, gas, atau kembung.

5. Kehamilan

Kehamilan juga bertanggung jawab atas banyak masalah pencernaan.

Beberapa wanita mengalami sembelit karena peningkatan hormon progesteron.

Baca juga: 11 Tanda Awal Kehamilan yang Sering Tak Disadari, Termasuk Jerawat?

Peningkatan hormon ini dapat memperlambat kontraksi usus, sehingga pergerakan usus menjadi lebih sedikit.

Tekanan pada usus dari rahim yang sedang tumbuh juga dapat menyulitkan ibu hamil untuk BAB.

Beberapa ibu hamil juga mengalami morning sickness selama kehamilan yang dapat berupa mual dan muntah.

Morning sickness biasanya hanya terjadi selama trimester pertama.

Namun, bagi beberapa wanita, morning sickness bisa berlangsung selama masa kehamilan.

6. Kecemasan dan depresi

Kecemasan dan depresi juga bisa memicu gangguan saluran cerna.

Saat Anda merasa cemas, tubuh Anda melepaskan hormon dan bahan kimia stres lainnya.

Baca juga: 10 Penyebab Sakit Perut dan Nyeri Dada yang Terjadi Bersamaan

Zat-zat ini dapat memengaruhi saluran pencernaan Anda, menyebabkan gejala seperti mual dan sembelit.

Sistem pencernaan Anda juga bisa melambat selama periode stres atau kecemasan yang meningkat. Akibatnya, limbah tidak bisa dengan cepat melewati usus.

Perasaan cemas dan gugup juga bisa menyebabkan rasa mual atau rasa sakit pada perut.

Sementara, depresi dapat menyebabkan sembelit karena berbagai alasan.

Orang yang depresi mungkin akan tetap berbaring di tempat tidur dan mengalami penurunan aktivitas fisik yang pada akhirnya dapat menyebabkan sembelit.

Orang dengan depresi juga dapat mengubah kebiasaan makan mereka.

Penderita depresi mungkin mulai makan banyak makanan yang tinggi gula dan lemak atau tidak makan sama sekali. Perubahan gaya hidup dan pola makan seperti itu dapat menyebabkan sembelit.

7. Intoleransi laktosa

Intoleransi laktosa adalah suatu kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan dalam mencerna gula dalam susu.

Baca juga: 17 Makanan yang Mengandung Protein Tinggi

Kebanyakan orang mengalami diare dengan kondisi ini, tetapi yang lain mengalami sembelit, mual, perasan begah, dan perut kembung.

Makanan yang perlu dihindari penderita intoleransi laktosa, termasuk susu, es krim, keju, krim asam, dan barang lainnya dengan bahan susu.

8. Kanker usus besar

Kanker usus besar terjadi ketika sel kanker atau massa berkembang di usus.

Massa dapat menyebabkan penyumbatan, memicu sembelit pada beberapa orang.

Gejala kanker usus besar lainnya termasuk BAB berdarah, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, mual, dan sakit perut.

Baca juga: 3 Ciri Sakit Pinggang yang Mungkin Termasuk Gejala Kanker

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com