Sebuah tinjauan literatur berjudul “Effects of pomegranate juice on blood pressure: A systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials” menemukan bahwa mengonsumsi jus delima dapat membantu menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik.
Efek pada tekanan darah sistolik tidak tergantung pada berapa lama peserta mengonsumsi jus delima dan berapa banyak.
Para peneliti merekomendasikan dosis minimal 240 mililiter untuk mengurangi tekanan darah diastolik.
Sebuah tinjauan tahun 2020 berjudul “Effects of chronic consumption of specific fruit (berries, citrus and cherries) on CVD risk factors: a systematic review and meta-analysis of randomised controlled trials” melaporkan bahwa minum jus cranberry atau ceri dapat menurunkan tekanan darah.
Tinjauan lain berjudul “Effects of Berries Consumption on Cardiovascular Risk Factors: A Meta-analysis with Trial Sequential Analysis of Randomized Controlled Trials” menemukan bahwa mengonsumsi buah beri menurunkan tekanan darah sistolik dan kolesterol LDL.
Dalam kedua kasus tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa buah beri kemungkinan memiliki manfaat kardiovaskular.
Namun, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk memperjelas peran mereka dalam mencegah dan mengendalikan penyakit jantung.
Baca juga: 7 Mitos Seputar Tekanan Darah Tinggi, Jangan Gampang Percaya
Produk susu rendah lemak seperti susu skim dan yogurt adalah komponen kunci dari strategi diet untuk menghentikan hipertensi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.