KOMPAS.com - Penyakit kencing nanah atau dikenal dengan kencing nanah adalah salah satu jenis infeksi menular seksual yang perlu diwaspadai.
Penyakit ini bisa menyerang pria, wanita, atau bayi yang tertular kencing nanah dari ibunya.
Selain menyerang alat reproduksi, penyakit yang dalam dunia medis dikenal dengan gonore ini juga bisa memengaruhi bagian rektum, tenggorokan, sampai leher rahim.
Sebelum mengenali cara mengobati kencing nanah, kenali dulu penyebab dan gejala kencing nanah berikut.
Baca juga: Gejala Kencing Nanah pada Pria dan Wanita yang Perlu Diwaspadai
Melansir CDC atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, penyakit kencing nanah disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae atau gonococcus.
Bakteri penyebab kencing nanah hidup di dalam cairan dari penis dan vagina penderita.
Penyakit ini mudah menular dari satu penderita ke penderita lainnya melalui hubungan seks vaginal, oral, atau anal tanpa kondom.
Selain itu, pasangan juga bisa terkena gonore ketika berbagi vibrator atau mainan seks yang tidak steril setelah digunakan.
Sedangkan bayi dapat tertular dari ibu hamil yang terinfeksi kencing nanah ketika melalui proses persalinan lewat vagina.
Baca juga: Penyebab Kencing Nanah, Faktor Risiko, dan Penularannya
Dilansir dari Mayo Clinic, terdapat beberapa gejala kencing nanah yang sering dirasakan penderitanya, antara lain:
Jika ada gejala kencing nanah di atas, segera konsultasikan ke dokter. Selain itu, ajak serta pasangan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
Penyakit ini bisa dideteksi lewat uji usap cairan dari vagina atau penis, serta tes urine.
Baca juga: Obat Infeksi Saluran Kencing, Jenis, dan Efek Sampingnya
Kencing nanah apabila tidak diobati bisa menyebabkan komplikasi kehamilan, memicu kemandulan, sampai berdampak fatal.
Apabila kencing nanah pada ibu hamil tidak diobati, bayi rentan mengalami kebutaan permanen saat lahir.
Berikut beberapa cara menyembuhkan kencing nanah bagi penderita, pasangan, dan bayi yang tertular penyakit ini:
Pasien yang positif penyakit kencing nanah biasanya diresepkan obat antibiotik oleh dokter yang menangani.
Hindari sembarangan membeli obat antibiotik untuk kencing nanah. Konsultasikan jenis obat antibiotik yang paling sesuai dengan kondisi tubuh.
Dokter biasanya meresepkan obat sesuai dengan tingkat keparahan penyakit, ada tidaknya komplikasi, sampai mengantisipasi kemungkinan alergi.
Demi kesuksesan pengobatan, pasien dianjurkan minum obat kencing nanah sampai tuntas kendati gejala penyakit sudah mereda.
Baca juga: 10 Penyebab Sakit saat Kencing dan Gejalanya
Selain penderita, pasangan yang berhubungan seks dengan penderita juga perlu menjalani tes dan pengobatan untuk kencing nanah.
Pasangan biasanya juga diberikan obat sejenis kendati tidak merasakan gejala kencing nanah.
Jika pengobatan hanya diberikan pada penderita, pasangan yang tidak diobati kemungkinan bisa menularkan penyakitnya kepada penderita atau bayi dalam kandungannya.
Bayi yang lahir dengan gonore atau kencing nanah biasanya juga diberikan obat antibiotik.
Untuk memastikan pengobatan sukses membasmi bakteri penyebab kencing nanah, penderita dan pasangannya biasanya dites ulang selang tiga bulan setelah menjalani pengobatan untuk menyembuhkan kencing nanah.
Baca juga: 7 Penyebab Kencing Berbusa Bisa Jadi Tanda Penyakit Apa Saja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.