KOMPAS.com - Serangan jantung dan stroke sama-sama merupakan keadaan darurat medis yang mengancam jiwa.
Keduanya mungkin memiliki beberapa kesamaan dan dapat dikaitkan, tetapi serangan jantung dan stroke pada dasarnya merupakan kondisi medis yang sangat berbeda.
Semakin cepat Anda dapat mengenali beda gejala serangan jantung atau stroke, maka kian besar peluang Anda untuk bisa bertahan hidup dan pemulihan penuh.
Jadi penting untuk bisa memahami tanda dan gejala dua kondisi medis ini untuk memastikan perawatan segera.
Baca juga: 8 Tanda Peringatan Serangan Jantung yang Perlu Diwaspadai
Dilansir dari Health Line, nyeri dada adalah tanda umum dari serangan jantung, tetapi tidak semua serangan jantung melibatkan nyeri dada.
Serangan jantung atau infark miokard (MI) terjadi ketika masalah di suatu tempat di tubuh mengurangi atau menghalangi aliran darah ke arteri koroner.
Hal ini dapat menghentikan aliran darah ke jantung.
Arteri koroner memasok aliran darah ke otot jantung. Pembuluh darah ini bisa menyempit jika zat seperti lemak dan kolesterol menumpuk. Nama zat tersebut adalah plak.
Plak biasanya menumpuk selama beberapa tahun. Jika potongan plak pecah di arteri jantung, gumpalan darah dapat terbentuk di sekitarnya. Hal ini dapat menghentikan aliran darah normal mencapai otot jantung.
Jika hal ini terjadi, bagian dari otot jantung bisa jadi tidak akan mendapatkan cukup oksigen. Bagian ini akan mulai mati jika sumbatan tidak mendapat pengobatan dengan cepat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.