KOMPAS.com - Para pasien Covid-19 yang mengalami gejala ringan dan tanpa gejala diharuskan untuk isolasi mandiri di rumah atau di shelter khusus.
Langkah ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona baru, SARS-CoV-2.
Namun, selama isolasi mandiri, tak jarang banyak permasalahan yang harus dihadapi, salah satunya adalah stres.
Sebuah ulasan studi berjudul “The psychological impact of quarantine and how to reduce it: rapid review of the evidence” menunjukkan bahwa isolasi mandiri menyebabkan efek psikologis negatif termasuk gejala stres pasca-trauma, kebingungan, dan kemarahan.
Baca juga: Benarkah Stres Bisa Menyebabkan Diabetes?
Stresor yang menjadi pemicu antara lain durasi isolasi mandiri yang lebih lama, ketakutan akan infeksi, frustrasi, kebosanan, ekonomi yang tidak memadai, informasi yang tidak memadai, kerugian finansial, dan stigma.
Menghimpun dari ARQ National Psychotrauma Centre, biasanya, orang yang mengalami stres akan merasakan beberapa perasaan berikut.
- Merasa khawatir akan menularkan ke orang lain.
- Membayangkan bahwa skenario terburuk akan menjadi kenyataan, membuat Anda merasa cemas, sedih, atau gelisah.
- Merasa bersalah tentang perilaku sendiri yang mungkin menyebabkan Anda – atau orang lain – terinfeksi.
- Merasa marah atau cemas karena kebebasan Anda untuk sementara dibatasi.
- Merasa murung atau mudah tersinggung.
- Merasa kesepian dan terisolasi karena kontak Anda dengan orang lain terbatas.
- Mengalami perasaan gelisah dan tidak berdaya, atau kurangnya kontrol.
- Lebih waspada dari biasanya atau merasa tidak aman.
Baca juga: 6 Perbedaan Burnout dan Stres, Sekilas Serupa Tapi Tak Sama
Jika Anda merasakan hal-hal demikian, ada beberapa cara mengatasi stres saat isolasi mandiri.
Berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan
- Evaluasi perasaan yang dirasakan dengan menanyakan beberapa pertanyaan ke diri sendiri, seperti “Bagaimana perasaan saya hari ini?”
- Buatlah jadwal rutinitas harian dengan menetapkan jadwal dan tujuan realistis.
- Rangkul emosi yang dirasakan dan terimalah. Bicaralah dengan orang yang dipercayai melalui pesan singkat atau telepon.
- Jangan mengikuti berita terkini tentang Covid-19 untuk sementara waktu karena bisa menjadi trigger stressor.
- Cobalah untuk mengalihkan perhatian dan kekhawatiran dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan, seperti menonton film atau membaca buku.
- Buatlah jurnal harian, bermain gim menantang sehingga mental akan terus beraktivitas.
- Tetap berhubungan dengan teman, keluarga, dan kolega melalui telepon atau WhatsApp.
- Jangan mengonsumsi alkohol, tembakau, atau narkoba sebagai pelarian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.