KOMPAS.com - Para pasien Covid-19 yang mengalami gejala ringan dan tanpa gejala diharuskan untuk isolasi mandiri di rumah atau di shelter khusus.
Langkah ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona baru, SARS-CoV-2.
Namun, selama isolasi mandiri, tak jarang banyak permasalahan yang harus dihadapi, salah satunya adalah stres.
Sebuah ulasan studi berjudul “The psychological impact of quarantine and how to reduce it: rapid review of the evidence” menunjukkan bahwa isolasi mandiri menyebabkan efek psikologis negatif termasuk gejala stres pasca-trauma, kebingungan, dan kemarahan.
Stresor yang menjadi pemicu antara lain durasi isolasi mandiri yang lebih lama, ketakutan akan infeksi, frustrasi, kebosanan, ekonomi yang tidak memadai, informasi yang tidak memadai, kerugian finansial, dan stigma.
Menghimpun dari ARQ National Psychotrauma Centre, biasanya, orang yang mengalami stres akan merasakan beberapa perasaan berikut.
Jika Anda merasakan hal-hal demikian, ada beberapa cara mengatasi stres saat isolasi mandiri.
Berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan
https://health.kompas.com/read/2021/07/13/103000968/cara-mengatasi-stres-selama-isolasi-mandiri