Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harus Keroyokan Dukung Ibu Sukses Menyusui di Tengah Pandemi

Kompas.com - 20/08/2021, 16:44 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

“Kader Posyandu misalnya, diharapkan bisa memfasilitasi untuk pemberian makanan tambahan bagi ibu menyusui yang membutuhkan. Mereka juga bisa jadi penghubung ibu menyusui dengan fasilitas kesehatan jika memerlukan penanganan medis,” jelas dia.

Erindra menuturkan, harapannya kegiatan Posyandu bisa terus dilakukan selama pandemi bukan hanya untuk membantu kelancaran ibu menyusui. Lebih jauh, kata dia, kegiatan Posyandu diperlukan untuk mempercepat penurunan angka stunting. Tapi, penyelenggaraan Posyandu memang selama pandemi ini perlu menyesuaikan kondisi lingkungan untuk mengurangi risiko penularan virus corona.

“Jika memungkinkan, harapnya Posyandu bisa jalan terus. Kegiatan ini sementara bisa dilakukan dengan sejumlah inovasi, seperti kader yang mengunjungi anak, ibu hamil, dan ibu menyusui ke rumah-rumah atau dilakukan pembagian jam undangan datang,” jelas dia.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Panduan Pelaksanaan Posyandu di Saat Pandemi Covid-19

Dukungan vaksinasi bagi ibu menyusui

Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, dr. Retno Erawati, berharap dan mengimbau ibu menyusui di Kota Solo khususnya untuk tetap dapat memberikan ASI kepada bayi selama pandemi.

Dia menyebut, ada banyak cara yang bisa dilakukan ibu untuk tetap memberikan ASI dalam situasi pandemi ini, termasuk jika terpapar Covid-19.

Jika dinyatakan positif Covid-19, ibu menyusui tetap bisa memberikan ASI ke bayi dengan penerapan prokes tentunya. Sebelum menyusui, ibu menysui disarankan untuk dapat mencuci tangan dengan sabun, membersihkan payudara, serta memakai masker, face shiled, dan apron.

“Intinya selama pandemi ini bayi harus tetap mendapatkan ASI dari ibunya. Karena tidak dibuktikan bahwa Covid-19 bisa menular lewat ASI,” beber dia.

Retno mengklaim Pemkot selama ini terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya tetap menyusui di tengah pandemi. Termasuk, kata dia, DKK juga mencoba mengawasi bilamana terjadi pelanggaran dalam promosi produk pengganti ASI selama pandemi ini.

Retno menyampaikan, DKK melakukan sosialisasi dan edukasi dengan berbagai cara, baik lewat media sosial, maupun secara langsung lewat petugas puskesmas, kader kesehatan, dan kader posyandu di wilayah.

“Bagi ibu menyusui yang punya kendala dalam pemberian ASI sangat dipersilakan untuk dapat berkonsultasi dengan petugas puskesmas di wilayah masing-masing. Untuk konsultasi ini, gratis,” jelas dia.

Retno menyampaikan, untuk saat ini, Pemkot Solo memang belum mempunyai fasilitas tempat isolasi terpusat khusus untuk ibu hamil dan menyusui yang terpapar Covid-19. Tempat isolasi terpusat masih bercampur dengan pasien umum. Namun, dia memastikan, di setiap tempat isolasi terpusat, telah disediakan tempat khusus yang bisa dipakai ibu menyusui untuk memerah ASI.

Retno menuturkan, pada saat ini Pemkot Solo tengah memprioritaskan ibu hamil dan ibu menyusui untuk dapat memperoleh vaksinasi Covid-19. Vaksinasi ini diharapkan bisa membantu menurunkan angka kematian ibu maupun angka kematian bayi di masa depan. 

“Salah satu pencegahan penularan Covid-19 selain penerapan prokes adalah dengan vaksinasi pada ibu menyusui agar ibu dan anaknya terlindungi dari risiko penularan penyakit ini,” terang dia.

Pada Agustus ini, Pemkot Solo menargetkan bisa melakukan vaksinasi Covid-19 kepada sekitar 1.020 ibu hamil dan menyusui. Jumlah ini bisa bertambah mengikuti kondisi riil di lapangan terkait keberadaan ibu hamil usia kehamilan 13-33 pekan dan ibu menyusui.

“Terkait vaksinasi ini, kami imbau kepada masyarakat untuk hati-hati dengan hoaks. Bahwasanya yang benar adalah vaksin Covid-19 aman untuk ibu menyusui. Vaksin yang disuntikan kepada ibu menyusui bukan virus hidup,” ujar dia.

Baca juga: 11 Manfaat Menyusui bagi Ibu dan Bayi yang Sayang Dilewatkan

Retno menerangkan secara biologis dan klinis vaksinasi Covid-19 kepada ibu menyusui tidak menimbulkan risiko bagi bayi dan anak menyusu maupun anak yang menerima ASI perah. Antibodi ibu setelah vaksinasi malah dapat dialirkan melalui ASI untuk memproteksi bayi.

Sementara itu, saat disinggung soal persoalan ekonomi yang mungkin dialami oleh keluarga ibu menyusui selama pandemi dan memengaruhi produksi ASI, Retno menyebut, bisa melapor ke Dinas Sosial (Dinsos) Solo. Dinsos dapat memberikan bantuan bagi keluarga yang mengalami kerentanan dalam masalah ekonomi.

“Kalau di Pemkot Solo, semua OPD (organisasi perangkar daerah) terlibat dalam penangana Covid. DKK dadi segi kesehatanya. Kemudian nanti kalau dia (ibu menyusui) mengalami kerentanan di dalam masalah ekonomi ada Dinsos yang berperan meberikan bantuan,” jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau