KOMPAS.com - Hiperplasia endometrium adalah suatu kondisi di mana endometrium (lapisan rahim) menebal secara tidak normal.
Kondisi ini membuat lapisan rahim (endometrium) menjadi sangat tebal karena memiliki terlalu banyak sel (hiperplasia).
Kondisi ini bukan termasuk penyakit kanker. Tetapi pada wanita dalam kondisi tertentu, hal ini bisa meningkatkan risiko terkena kanker endometrium, sejenis kanker rahim.
Gejala utama hiperplasia endometrium adalah perdarahan menstruasi yang tidak normal. Karena itu, Anda harus segera memeriksakan di ke dokter ketika mengalami hal berikut:
Baca juga: 4 Gejala Ambeien pada Pria, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
Hiperplasia endometrium disebabkan oleh terlalu banyak estrogen atau tidak cukup progesteron. Kedua hormon ini berperan dalam siklus menstruasi.
Estrogen membuat sel tumbuh, sedangkan progesteron menandakan pelepasan sel. Ketidakseimbangan hormon ini dapat menghasilkan terlalu banyak sel atau sel abnormal.
Obesitas juga berkontribusi pada peningkatan kadar estrogen. Jaringan adiposa (penyimpanan lemak di perut dan tubuh) dapat mengubah hormon penghasil lemak menjadi estrogen.
Hal inilah yang memicu peningkatan kadar estrogen dalam sirkulasi, yang pada akhirnya meningkatkan risiko hiperplasia endometrium.
Semua jenis hiperplasia dapat menyebabkan perdarahan abnormal dan berat yang dapat membuat penderitanya mengalami anemia. Anemia berkembang ketika tubuh Anda tidak memiliki cukup sel darah merah yang kaya zat besi.
Hiperplasia endometrium atipikal yang tidak segera diobati dapat memicu kanker, khususnya kanker endometrium.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.