KOMPAS.com - Banyak orang mengira Attetion Deficit Hyperactivity (ADHD) hanya dialami oleh anak-anak. Namun, tahukah Anda bahwa ADHD juga bisa dialami orang dewasa?
Berdasarkan data WEB MD, sektar 60% orang dewasa di dunia mengidap ADHD. ADHD tersebut bisa terdiagnosis sejak kecil namun adapula yang baru saja mendapatkan diagnosis tersebut.
ADHD merupakan gangguan nurologis yang membuat penderintanya sulit konsentrasi dan hiperaktif sehingga mengganggu fungsi sehari-hari.
Sekitar dua pertiga orang yang mengalami gejala ADHD saat anak-anak akan terus mengalaminya ketika dewasa. Namun, banyak orang yang terlambat mendapatkan diagnosis ADHD sehingga menderita gangguan psikologis serius.
Baca juga: Limbung
Orang dewasa yang mengalamo ADHD akan sulit melakukan hal berikut:
Gejala-gejala ini bisa bersifat ringan hingga berat dan dapat berubah seiring waktu. Gejala tersebut juga bisa mengganggu fungsi sehari-hari mereka. Karena itu, dibutuhkan pengobatan untuk mengelola gejla tersebut.
Jika merasakan tanda-tanda di atas, sebaiknya periksakan diri ke profesional kesehatan mental. jangan melakukan slef diagnosis karena hanya akan memperparah keadaan.
Meskipun ADHD tidak menyebabkan masalah psikologis lainnya, ada beberapa gangguan psikologis lain yang sering terjadi bersamaan dengan ADHD. Berikut gangguan psikologis yang biasa muncul bersama ADHD:
1. Gangguan suasana hati
Banyak orang dewasa penderita ADHD juga mengalami depresi, gangguan bipolar, atau gangguan mood lainnya.
Gangguan suasana hati memang tidak selalu disebabkan langsung oleh ADHD, namun pola kegagalan dan frustrasi yang berulang karena ADHD dapat memperburuk depresi.
2. Gangguan kecemasan
Gangguan kecemasan cukup sering terjadi pada orang dewasa dengan ADHD. Gangguan kecemasan dapat menyebabkan kekhawatiran yang berlebihan, gugup dan gejala lainnya. Kecemasan dapat diperburuk oleh gejala ADHD.
3. Gangguan kejiwaan lainnya
Orang dewasa dengan ADHD juga berisiko tinggi mengalami gangguan kejiwaan seperti gangguan kepribadian, gangguan eksplosif intermiten dan gangguan penggunaan zat.
Baca juga: 7 Kekurangan Nutrisi yang Umum Terjadi dan Gejalanya
Ada berbagai faktor yang memicu ADHD, berikut faktor tersebut:
- Genetika
ADHD cenderung diturunkan dalam keluarga dan, dalam banyak kasus, gen yang Anda warisi dari orang tua dianggap sebagai faktor penting dalam mengembangkan kondisi tersebut.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki riwayat kelaurga dengan ADHD juga cenderung mengalami hal serupa.
- Fungsi dan struktur otak
Penelitian yang melibatkan pemindaian otak menunjukkan bahwa area otak tertentu pada penderita ADHD mungkin lebih kecil daripada area lannya.
Hal ini juga bisa terjadi orang dengan ADHD memiliki ketidakseimbangan tingkat neurotransmiter di otak, atau bahwa bahan kimia otak yang tidak bekerja dengan baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.