Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/11/2021, 10:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber WebMD

KOMPAS.com - Psikosis adalah suatu kondisi yang memengaruhi cara otak Anda memproses informasi.

Psikosis menyebabkan Anda kehilangan kontak dengan kenyataan. Anda mungkin melihat, mendengar, atau mempercayai hal-hal yang tidak nyata.

Psikosis adalah gejala, bukan penyakit. Kondisi ini dapat dipicu oleh penyakit mental, cedera atau penyakit fisik, penyalahgunaan zat, atau stres atau trauma yang ekstrem.

Tanda psikosis

Psikosis tidak terjadi secara tiba-tiba. Biasanya, orang yang mengalami psikosis ditandai dengan gejala berikut:

  • Penurunan nilai atau prestasi kerja
  • Kesulitan berpikir jernih atau berkonsentrasi
  • Kecurigaan atau kegelisahan tak beralasan pada orang lain
  • Kurangnya perawatan diri atau kebersihan
  • Menghabiskan lebih banyak waktu sendirian dari biasanya
  • Emosi meledak-ledak
  • Tidak ada emosi sama sekali.

Baca juga: Bahaya Buat Kesehatan Mental, Kenali 7 Tanda Toxic Parent

Ketika psikosi telah terjadi, biasanya penderitanya akan mengalami hal berikut:

- Halusinasi

Halusinasi bisa berupa pendengaran, visual, atau muncul sensasi dan perasaan aneh yang tak bisa dijelaskan.

- Delusi

Penderita psikosis juga bisa mengalami delusi, yaitu munculnya keyakinan aneh di luar akal manusia. Misalnya, percaya bahwa dirinya memiliki kekuatan khusus.

Penyebab Psikosis

Penyebab psikosis sangat beragam. Berikut berbagai penyebab psikosis:

1. Genetika

Banyak gen dapat berkontribusi pada perkembangan psikosis. Namun, seseorang yang memiliki gen tersebut tidak berarti mereka akan mengalami psikosis

2. Trauma

Peristiwa traumatis seperti kematian, perang, atau serangan seksual dapat memicu episode psikotik. Jenis trauma—dan usia seseorang—mempengaruhi apakah peristiwa traumatis akan mengakibatkan psikosis.

3. Penggunaan zat

Penggunaan obat-obatan terlarang juga bisa membuat seseorang mengalami psikosis.

Baca juga: Riset Buktikan Kerja Akhir Pekan Berisiko Depresi

4. Penyakit fisik atau cedera

Cedera otak traumatis, tumor otak, stroke, HIV dan beberapa penyakit otak seperti Parkinson, Alzheimer, dan demensia terkadang dapat menyebabkan psikosis.

5. Kondisi kesehatan jiwa

Terkadang psikosis merupakan gejala dari suatu kondisi seperti skizofrenia, gangguan skizoafektif, gangguan bipolar, atau depresi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau