KOMPAS.com - Bekerja tidak dapat dipungkiri dapat menyebabkan stres. Untuk itu, akhir pekan adalah momen yang tepat untuk beristirahat sejenak dari penatnya pekerjaan.
Sayangnya, beberapa orang harus tetap berkutat dengan urusan kantor saat akhir pekan tiba.
Padahal, hal itu bisa berdampak negatif pada kesehatan mental. Stres dapat terus menumpuk karena tubuh dan pikiran tidak mendapatkan kesempatan untuk rehat.
Melansir Reuters, riset dari Inggris telah membuktikan bahwa bekerja saat akhir pekan berisiko menyebabkan depresi.
Untuk membuktikan hal tersebut, peneliti menganalisis data survei representatif dari 11.215 pria dan 12.188 wanita di Inggris.
Baca juga: Kenali Perbedaan Stres dan Depresi yang Kerap Dianggap Sama
Data tersebut dikumpulkan dari tahun 2010 hingga 2012. Dari analisis data terungkap bahwa pria dan wanita yang sering bekerja saat akhir pekan berisiko besar mengalami depresi.
Psikoterapi Mayra Mendez juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya, bekerja berlebihan di akhir pekan dapat merusak kesehatan mental.
"Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang biasanya bekerja berjam-jam dalam waktu lama memiliki risiko lebih tinggi mengalami depresi," kata Mendez, dilansir dari laman health.usnews.com.
Menurut psikoterapis Anita Gadhia-Smith, banyak orang berpikir mereka perlu meluangkan waktu di akhir pekan untuk mencapai tujuan karir mereka. Padahal, hal ini bisa menganggu kestabilan psikis mereka.
"Saya punya banyak pasien yang berjuang dengan ini, terutama orang-orang di tahap awal karir mereka yang berusaha untuk menjadi profesional," katanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.