Penyebab pasti gangguan delusi tidak dipahami dengan baik.
Namun, riset menunjukkan bahwa berbagai faktor biologis, termasuk penggunaan zat, kondisi medis, dan kondisi neurologis, dapat menyebabkan delusi.
Ini juga menunjukkan bahwa hipersensitivitas dan mekanisme pertahanan ego, seperti pembentukan reaksi, proyeksi, dan penolakan, mungkin terkait dengan gangguan delusi.
Studi lain melihat bahwa paparan trauma dapat dikaitkan dengan perkembangan episode psikotik.
Mengobati gangguan delusi umumnya menantang.
Dokter sering menggunakan obat antipsikotik untuk mengobati gangguan tersebut, serta terapi psikologis seperti terapi perilaku kognitif (CBT).
Namun, ada beberapa keraguan atas efektivitas perawatan ini.
Baca juga: Apa Dampak Ghosting bagi Kesehatan Mental
Penelitian tahun 2015 menyatakan bahwa tidak ada penelitian yang cukup untuk membuat rekomendasi berbasis bukti untuk perawatan untuk gangguan delusi.
Mereka juga mencatat bahwa sampai penelitian lebih lanjut dilakukan, masuk akal untuk menawarkan perawatan yang efektif dalam mengobati gangguan psikotik lainnya kepada orang-orang dengan gangguan delusi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.