KOMPAS.com – Penyebab penyakit paru interstisial atau interstitial lung disease (ILD) bisa bermacam-macam.
Penyakit paru intertisial adalah penyakit yang mencakup lebih dari 200 kondisi berbeda yang menyebabkan peradangan dan jaringan parut di sekitar kantung udara seperti balon di paru-paru atau disebut alveoli.
Jaringan parut yang terkait dengan penyakit paru interstisial pada akhirnya bisa memengaruhi kemampuan penderita untuk bernapas dan mendapatkan cukup oksigen ke dalam aliran darahnya.
Baca juga: 5 Gejala Penyakit Paru Interstisial yang Perlu Diwaspadai
Bagian lain dari paru-paru juga dapat terpengaruh, seperti saluran udara, lapisan paru-paru, dan pembuluh darah.
Penyakit paru interstisial adalah kondisi yang sebaiknya tak boleh dianggap remeh.
Pasalnya, jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit ini dapat menyebabkan serangkaian komplikasi yang mengancam jiwa.
Merangkum Mayo Clinic, beberapa komplikasi penyakit paru interstisial yang bisa terjadi, termasuk:
Tidak seperti tekanan darah tinggi sistemik, kondisi ini hanya memengaruhi arteri di paru-paru.
Hipertensi pulmonal dimulai ketika jaringan parut atau kadar oksigen rendah mempersempit pembuluh darah terkecil, membatasi aliran darah di paru-paru.
Hal ini pada gilirannya dapat meningkatkan tekanan di dalam arteri pulmonalis.
Hipertensi pulmonal adalah penyakit serius yang bisa terus memburuk seiring waktu.
Baca juga: 5 Penyebab Hipertensi Pulmonal yang Perlu Diwaspadai
Kondisi serius ini terjadi ketika bilik kanan bawah jantung (ventrikel kanan) harus memompa lebih keras dari biasanya untuk memindahkan darah melalui arteri pulmonalis yang tersumbat.
Akhirnya ventrikel kanan gagal karena tekanan ekstra. Ini sering menjadi konsekuensi dari hipertensi pulmonal.
Pada tahap akhir penyakit paru interstisial kronis, gagal napas terjadi ketika kadar oksigen darah sangat rendah seiring dengan meningkatnya tekanan di arteri pulmonalis dan ventrikel kanan yang menyebabkan gagal jantung.
Baca juga: 9 Jenis Gagal Jantung yang Harus Diketahui
Dokter seringkali tidak dapat menemukan penyebab penyakit paru interstisial.