KOMPAS.com - Ketika badan terasa nyeri, kita mungkin berpikir untuk mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas di apotik.
Saat stres, kita juga berpikir untuk pergi berlibur agar semua hal yang membebani pikiran bisa terlupakan.
Padahal, badan nyeri dan stres bisa kita atasi dengan terapi pijat.
Pijat adalah cara terbaik untuk relaksasi, menghilangkan rasa sakit, meredakan ketegangan otot dan banyak lagi.
Baca juga: Demam Kuning
Secara rinci, berikut manfaat terapi pijat:
Perasaan tenang setelah pijat dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan.
Tubuh Anda memiliki dua sistem saraf, yaitu sistem saraf simpatik yang mendorong respons "fight and flight" dalam situasi stres dan sistem saraf parasimpatis yang berfokus pada aktitas sehari-hari yang mengarah pada relaksasi dan istirahat.
Pijat dapat meningkatkan respons parasimpatis Anda, yang ampuh mengurangi perasaan cemas dan stres.
Pijat dapat menurunkan kortisol (hormon stres) dan meningkatkan kadar serotonin dan dopamin, neurotransmiter yang dikenal untuk menstabilkan suasana hati.
Penelitian telah menunjukkan bahwa terapi pijat bermanfaat bagi mereka yang menderita insomnia terkait menopause dan gagal jantung kongestif.
Berbagai penelitian telah melihat bagaimana pijat dapat membantu mengurangi rasa sakit seperti sakit punggung akut, sakit leher, sakit kepala dan sakit lutut.
Peniti juga membuktikan pijatan 60 menit beberapa kali per minggu memiliki hasil yang lebih baik daripada pijatan yang lebih sedikit atau lebih pendek.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pijatan teratur meningkatkan tingkat sel darah putih tubuh Anda, yang bekerja untuk memerangi virus.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bagi mereka yang berurusan dengan sembelit setelah operasi, pijat perut dapat membantu memperlancar buang air besar.
Baca juga: 7 Penyebab Tenggorokan Sakit saat Malam Hari
Pijat rutin selama lima minggu dapat memperbaiki gejala fibromyalgia, penyakit kronis yang menyebabkan nyeri otot dan sendi dan kelelahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.