Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa itu Demensia? Kenali Gejala, Penyebab, Cara Mengobatinya

Kompas.com - 29/11/2021, 11:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Demensia adalah salah satu masalah kesehatan yang rawan dialami orang lanjut usia (lansia).

Gangguan kesehatan ini dapat membuat penderitanya tidak bisa berpikir, mengendalikan emosi, kepribadian, sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.

Kendati biasanya dialami orang di atas 65 tahuh, tapi ada juga penderita yang terkena demensia sejak usianya 40 tahunan atau 50 tahunan.

Untuk meningkatkan kewaspadaan pada masalah kesehatan ini, kenali apa itu demensia, gejala, penyebab, dan cara mengobatinya.

Baca juga: Beda Gejala Usus Buntu pada Anak, Orang Dewasa, dan Lansia

Apa itu demensia?

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), demensia adalah sindrom yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif dengan gejala semakin memburuk seiring berjalannya waktu.

Penderita demensia jamak mengalami gangguan memori, berpikir, memahami sesuatu, berhitung, belajar, berbahasa, sampai menimbang sesuatu.

Beberapa pengidap demensia terkadang kesulitan mengendalikan emosi dan mengalami perubahan kepribadian.

Masalah kesehatan ini bisa bersifat ringan sampai berat. Tapi, ketika demensia sudah parah, penderita perlu bergantung dengan orang sekitarnya untuk beraktivitas.

Baca juga: 5 Cara Lindungi Lansia dan Penderita Penyakit Kronis dari Virus Corona

Tanda dan gejala demensia

Tanda dan gejala demensia bisa beragam, tergantung pada akar penyebabnya dan kondisi kognitif sebelum sakit.

Gejala demensia umumnya muncul dalam tiga tahap, yakni awal, tengah, sampai akhir. Melansir NIH, berikut beberapa di antaranya:

  • Mudah lupa dan bingung
  • Kesulitan bicara, memahami omongan orang lain, tidak mampu mengungkapkan pikiran, membaca, atau menulis
  • Tersesat atau lupa arah di tempat yang biasanya dikenali
  • Tidak mampu menghitung, sampai kesulitan menggunakan uang
  • Sering mengulang-ulang pertanyaan yang sama
  • Bicara dengan kata-kata yang tidak lazim untuk menunjukkan suatu objek yang sudah dikenal
  • Butuh waktu lama untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari
  • Gangguan memori serius sampai tidak menyadari waktu dan tempat
  • Tidak bisa mengenali keluarga dan teman
  • Tidak bisa merawat diri sendiri
  • Tidak peduli pada perasaan orang lain
  • Susah berjalan karena gangguan keseimbangan dan masalah dengan gerakan tubuh
  • Perilaku jadi lebih agresif, jadi bertindak impulsif

Ada banyak jenis demensia. Penyakit alzheimer adalah jenis demensia paling banyak diidap.

Baca juga: 5 Cara Mencegah Pneumonia yang Rentan Serang Anak-anak dan Lansia

Penyebab demensia

Penyebab demensia berasal dari perubahan kondisi otak. Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi perubahan otak, di antaranya:

  • Faktor usia, biasanya dialami kalangan lansia di atas 65 tahun
  • Mutasi genetik
  • Kurang gerak
  • Kebiasaan merokok
  • Imbas konsumsi alkohol dan narkoba
  • Berat badan berlebih
  • Masalah kesehatan mental seperti depresi dan isolasi sosial
  • Rendahnya aktivitas kognitif
  • Polusi udara
  • Faktor keturunan

Kendati ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan peluang seseorang terkena demensia, tapi ada juga beberapa penderita mengalami masalah kesehatan ini tanpa penyebab pasti.

Baca juga: 4 Cara Cegah Mudah Pikun Sejak Muda

Cara mengobati demensia

Saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan demensia. Namun, masalah kesehatan ini dapat dikontrol dengan obat dan terapi untuk meningkatkan kualitas hidup penderita serta pengasuhnya.

Tujuan utama perawatan demensia untuk mengoptimalkan kesehatan fisik, fungsi kognisi, aktivitas, sampai mengelola perubahan perilaku penderita.

Selain itu, pengasuh juga perlu diberikan informasi untuk mendampingi penderita demensia dan merawat kesehatan mental saat menjaga pasien demensia.

Pastikan Anda berkonsultasi ke dokter jika mendapati gejala demensia. Dengan perawatan yang tepat, masalah kesehatan ini dapat dikontrol.

Sebisa mungkin jangan memberikan kesempatan pada penderita demensia untuk mengemudi, agar tidak membahayakan keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lain.

Agar tidak tersesat, pastikan penderita membawa kartu identitas dan nomor kontak darurat saat keluar rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau