KOMPAS.com - Demensia adalah salah satu masalah kesehatan yang rawan dialami orang lanjut usia (lansia).
Gangguan kesehatan ini dapat membuat penderitanya tidak bisa berpikir, mengendalikan emosi, kepribadian, sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.
Kendati biasanya dialami orang di atas 65 tahuh, tapi ada juga penderita yang terkena demensia sejak usianya 40 tahunan atau 50 tahunan.
Untuk meningkatkan kewaspadaan pada masalah kesehatan ini, kenali apa itu demensia, gejala, penyebab, dan cara mengobatinya.
Baca juga: Beda Gejala Usus Buntu pada Anak, Orang Dewasa, dan Lansia
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), demensia adalah sindrom yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif dengan gejala semakin memburuk seiring berjalannya waktu.
Penderita demensia jamak mengalami gangguan memori, berpikir, memahami sesuatu, berhitung, belajar, berbahasa, sampai menimbang sesuatu.
Beberapa pengidap demensia terkadang kesulitan mengendalikan emosi dan mengalami perubahan kepribadian.
Masalah kesehatan ini bisa bersifat ringan sampai berat. Tapi, ketika demensia sudah parah, penderita perlu bergantung dengan orang sekitarnya untuk beraktivitas.
Baca juga: 5 Cara Lindungi Lansia dan Penderita Penyakit Kronis dari Virus Corona
Tanda dan gejala demensia bisa beragam, tergantung pada akar penyebabnya dan kondisi kognitif sebelum sakit.
Gejala demensia umumnya muncul dalam tiga tahap, yakni awal, tengah, sampai akhir. Melansir NIH, berikut beberapa di antaranya:
Ada banyak jenis demensia. Penyakit alzheimer adalah jenis demensia paling banyak diidap.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Pneumonia yang Rentan Serang Anak-anak dan Lansia
Penyebab demensia berasal dari perubahan kondisi otak. Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi perubahan otak, di antaranya:
Kendati ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan peluang seseorang terkena demensia, tapi ada juga beberapa penderita mengalami masalah kesehatan ini tanpa penyebab pasti.
Baca juga: 4 Cara Cegah Mudah Pikun Sejak Muda
Saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan demensia. Namun, masalah kesehatan ini dapat dikontrol dengan obat dan terapi untuk meningkatkan kualitas hidup penderita serta pengasuhnya.
Tujuan utama perawatan demensia untuk mengoptimalkan kesehatan fisik, fungsi kognisi, aktivitas, sampai mengelola perubahan perilaku penderita.
Selain itu, pengasuh juga perlu diberikan informasi untuk mendampingi penderita demensia dan merawat kesehatan mental saat menjaga pasien demensia.
Pastikan Anda berkonsultasi ke dokter jika mendapati gejala demensia. Dengan perawatan yang tepat, masalah kesehatan ini dapat dikontrol.
Sebisa mungkin jangan memberikan kesempatan pada penderita demensia untuk mengemudi, agar tidak membahayakan keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lain.
Agar tidak tersesat, pastikan penderita membawa kartu identitas dan nomor kontak darurat saat keluar rumah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.