KOMPAS.com - Pikun yang kerap dialami orang lanjut usia merupakan bagian dari menurunnya kemampuan intelektual.
Kondisi ini membuat penderitanya tidak mampu berkonsentrasi, mengingat informasi dan menilai sesuatu dengan tepat.
Pikun memang bagian dari proses penuaan. Namun, mereka yang berusia muda juga bisa mengalami kepikunan.
Hal ini biasanya disebabkan oleh cedera kepala dan trauma psikologis parah.
Baca juga: Studi Buktikan Pikun Berkaitan dengan Kepribadian saat Remaja
Melansir Hello Sehat, penyakit pikun bisa disebabkan karena kerusakan struktur sistem sinyal otak yang mengendalikan emosi dan ingatan.
Kondisi tersebut disebabkan oleh gangguan otak atau penyakit saraf.
Faktor lain penyebab pikun adalah kelainan tiroid, ginjal, dan hati. Masalah kejiwaan seperti stres, kecemasan atau depresi, juga bisa membuat orang lebih cepat lupa dan dapat dikira terkena demensia.
Pengobatan berlebihan atau dehidrasi juga dapat menyebabkan seseorang menunjukkan tanda-tanda pikun dan mengarah pada diagnosis palsu penyakit Alzheimer.
Selain itu, penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol juga berisiko tinggi mengalami kepikunan.
Meski pikun bagian dari penuaan, hal ini bisa dicegah dengan cara berikut:
1. Lakukan latihan otak
Lakukan kegiatan yang membuat kita berpikir, menyelesaikan masalah, dan mengingat informasi.
Kegiatan seperti ini dapat membantu merangsang otak dan mempertahankan fungsinya.
Kita bisa melatih otak dengan melakukan kegiatan seperti mengisi teka-teki silang, membuat kerajinan, atau mempelajari keterampilan baru.
2. Aktif olahraga