KOMPAS.com - Mensturasi memang hal unik yang hanya dialami oleh wanita.
Beberapa wanita bisa mengalami menstruasi hanya dalam dua atau tiga hari saja. Namun, ada pula yang mengalaminya lebih dari satu minggu.
Ahli obstetrics and gynecology Erin Higgins mengatalan bahwa siklus mesntruasi yang dialami setiap orang memang berbeda-beda.
Rata-rata wanita mengalami dua hingga tujuh haris menstruasi setiap bulannya.
“Menstruasi Anda mungkin tidak akan persis sama dari bulan ke bulan, tetapi Anda akan melihat polanya,” kata Higgins.
Perubahan kecil saat menstruasi bukanlah masalah, namun Anda harus segera memeriksakan diri jika terjadi perubahan besar.
“Sedikit variasi, seperti dari tiga hari hingga empat hari, adalah normal. Tetapi jika Anda biasa mengalami tiga hari mensturasi lalu berubah menjadi enam hari, segera periksakan diri ke dokter," ucap Higgins.
Baca juga: Trypophobia
Tingkat aliran menstruasi seorang wanita tergantung pada banyak faktor, termasuk ketebalan lapisan rahim dan kadar hormon.
Beberapa orang mengalami menstruasi uang ringan namun ada juga yang deras.
Sama eperti lamanya menstruasi, aliran menstruasi juga harus dapat diprediksi.
“Jika Anda dulu mengalami menstruasi yang berat dan menjadi ringan, atau sebaliknya, segera periksakan diri ke dokter,” kata Higgins.
Remaja yang baru saja puber mungkin memiliki siklus dan aliran menstruasi yang tidak bisa diprediksi dalam beberapa waktu.
Hal ini terjadi karena hubungan antara hipotalamus-hipofisis-ovarium, yang mengontrol siklus menstruasi, belum matang.
Ketika mencapai usia 20 tahunan, siklus mentruasi akan lebih mudah diprediksi.
Pada tahun-tahun menjelang menopause, banyak wanita mengalami perubahan dalam aliran menstruasi dan panjang siklus menstruasi mereka.
Baca juga: Yang Sebaiknya Dilakukan Saat Mata Terkena Cairan Hand Sanitizer
Masa transisi ini disebut perimenopause, yang bisa terjadi selama satu atau dua tahun.
Jika Anda berusia 40 tahunan hingga 50 tahunan, siklus menstruasi Anda tibiasanya sulit diprekdisi karena Anda sedang berada di masa perimenopause.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.