KOMPAS.com - Hemofilia adalah kelainan pendarahan bawaan yang membuat darah seseorang tidak membeku dengan baik.
Hal ini menyebabkan pendarahan yang berlebihan.
Melansir dari Healthline, ada 13 jenis faktor pembekuan dan ini bekerja dengan trombosit untuk membantu pembekuan darah. T
rombosit adalah sel darah kecil yang terbentuk di sumsum tulang.
Menurut World Federation of Hemophilia (WFH), sekitar satu dari 10.000 orang dilahirkan dengan penyakit ini.
Orang dengan hemofilia mudah berdarah dan darah membutuhkan waktu lebih lama untuk membeku.
Selain itu, mereka juga dapat mengalami pendarahan spontan atau internal dan sering kali mengalami nyeri sendi bengkak karena pendarahan ke dalam sendi.
Baca juga: 5 Cara Aman Menurunkan Darah Tinggi Ibu Hamil
Kondisi langka serius ini dapat memiliki komplikasi yang mengancam jiwa.
Secara umum, hemofilia dibagi menjadi tiga, yakni hemofilia A, B, dan C.
Hemofilia A adalah jenis hemofilia yang paling umum dan disebabkan oleh defisiensi faktor VIII.
Menurut Institut Jantung, Paru-Paru, dan Darah Nasional (NHLBI), delapan dari 10 penderita hemofilia menderita hemofilia A.
Hemofilia B disebabkan oleh kekurangan faktor IX.
Sementara itu, hemofilia C adalah bentuk penyakit ringan yang disebabkan oleh kekurangan faktor XI.
Orang dengan jenis hemofilia langka ini sering tidak mengalami pendarahan spontan.
Perdarahan biasanya terjadi setelah trauma atau pembedahan.