KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah kondisi medis kronis di mana tekanan darah seseorang lebih tinggi dari 140/90 mmHg.
Tekanan darah tinggi paling sering terjadi pada kehamilan dan bisa menyebabkan kematian pada sang ibu beserta janinnya.
Mengutip Motherly, hipertensi mempengaruhi hingga 8 persen ibu hamil dan dapat menyebabkan komplikasi, seperti preeklamsia dan solusio plasenta (lepasnya plasenta dari rahim sebelum persalinan).
Baca juga: 5 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Ibu Hamil
Mengutip Medicover Hospital, selama kehamilan, wanita dapat menderita berbagai jenis tekanan darah tinggi, seperti:
Ada beberapa makanan yang pantang dikonsumsi ibu hamil, seperti beberapa seafood yang mengandung merkuri tinggi.
Mengutip Medical News Today, tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko kelahiran bayi, seperti lahir prematur, berat badan lebih rendah (BBLR) dari rata-rata, dan kematian bayi.
Tekanan darah tinggi mempengaruhi pembuluh darah ibu.
Hal ini dapat menurunkan aliran nutrisi melalui plasenta ke bayi, sehingga mengakibatkan berat badan lahir rendah.
Persalinan prematur terkait hipertensi dapat mengakibatkan komplikasi kesehatan bagi bayi.
Itu mungkin termasuk kesulitan bernapas jika paru-paru tidak sepenuhnya berkembang, misalnya.
Berikut adalah cara terbaik untuk menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi pada ibu hamil:
Baca juga: 5 Olahraga Aman untuk Ibu Hamil
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.