Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Aman Menurunkan Darah Tinggi Ibu Hamil

Kompas.com - 19/12/2021, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah kondisi medis kronis di mana tekanan darah seseorang lebih tinggi dari 140/90 mmHg.

Tekanan darah tinggi paling sering terjadi pada kehamilan dan bisa menyebabkan kematian pada sang ibu beserta janinnya.

Mengutip Motherly, hipertensi mempengaruhi hingga 8 persen ibu hamil dan dapat menyebabkan komplikasi, seperti preeklamsia dan solusio plasenta (lepasnya plasenta dari rahim sebelum persalinan).

Baca juga: 5 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Ibu Hamil

Mengutip Medicover Hospital, selama kehamilan, wanita dapat menderita berbagai jenis tekanan darah tinggi, seperti:

  • Hipertensi gestasional yang berkembang setelah 20 minggu kehamilan
  • Hipertensi kronis yang biasanya terjadi sebelum 20 minggu kehamilan
  • Hipertensi kronis dengan superimposed preeklamsia yang terjadi pada wanita dengan tekanan darah tinggi kronis sebelum kehamilan
  • Preeklamsia, sejenis komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan tanda-tanda kerusakan pada sistem organ tubuh ibu hamil lain.

Mengutip Medical News Today, tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko kelahiran bayi, seperti lahir prematur, berat badan lebih rendah (BBLR) dari rata-rata, dan kematian bayi.

Tekanan darah tinggi mempengaruhi pembuluh darah ibu.

Baca juga: 9 Buah Pelancar BAB yang Bantu Bersihkan Usus Kotor

Hal ini dapat menurunkan aliran nutrisi melalui plasenta ke bayi, sehingga mengakibatkan berat badan lahir rendah.

Persalinan prematur terkait hipertensi dapat mengakibatkan komplikasi kesehatan bagi bayi.

Itu mungkin termasuk kesulitan bernapas jika paru-paru tidak sepenuhnya berkembang, misalnya.

Berikut adalah cara terbaik untuk menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi pada ibu hamil:

Baca juga: 5 Olahraga Aman untuk Ibu Hamil

1. Hindari garam dan makanan tinggi natrium

Garam adalah mineral kristal yang terbuat dari natrium (sodium) dan klorida.

Kementerian Kesehatan menetapkan konsumsi garam (natrium) setiap orang per hari 2000 mg atau 1 sendok teh.

Mengutip Medicover Hospital, ibu hamil harus memperhatikan asupan garam selama kehamilan untuk menjaga tekanan darah tetap terkendali.

Baca juga: 6 Wilayah Ini Mulai Masuk Musim Kemarau pada April 2025, Mana Saja?

Jangan menambahkan banyak garam ke makanan saat memasak. Gunakan bumbu dan rempah-rempah sebagai gantinya untuk menambah rasa pada hidangan.

Hindari makanan olahan, makanan cepat saji dan minuman berenergi, yang tinggi sodium meskipun tidak terasa asin.

Hindari makanan kaleng karena sering kali mengandung banyak sodium.

Bisa dicoba untuk mengganti garam dengan bumbu lain, seperti bumbu segar jinten dan merica.

Bisa juga dapat membilas makanan kaleng untuk menghilangkan natrium ekstra, dan mencoba yang terbaik untuk menghindari makanan olahan dan makanan cepat saji.

Baca juga: 7 Makanan yang Pantang Dikonsumsi Ibu Hamil

2. Makan sehat yang kaya kalium

Mengutip Medicover Hospital, kalium adalah mineral penting selama kehamilan karena membantu menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wamendagri Bakal Tegur Wali Kota Depok soal ASN Mudik Pakai Mobil Dinas
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau