Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Penyebab Hidung Meler yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 20/01/2022, 14:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Hidung meler disebabkan oleh sesuatu yang mengiritasi atau menyebabkan radang pada jaringan hidung.

Untuk mengatasi hidung meler, seseorang harus mencari tahu penyebabnya terlebih dahulu.

Melansir dari Medical News Today, pada dasarnya hidung meler merupakan cara tubuh untuk menyingkirkan kuman yang dapat mengiritasi atau menyebabkan radang pada jaringan hidung.

Baca juga: 5 Cara Terapi Uap untuk Mengatasi Hidung Tersumbat

Hidung menghasilkan lendir bening, yang bisa berubah menjadi kuning atau hijau setelah beberapa hari.

Hidung meler juga disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi virus atau bakteri dan faktor lingkungan, seperti suhu.

Berikut ini beberapa penyebab hidung meler yang pelru diketahui.

1. Alergi

Menurut Asthma and Allergy Foundation of America (AAFA), alergi terjadi karena sistem kekebalan tubuh seseorang bereaksi terhadap zat tertentu atau alergen.

Beberapa alergen yang biasa menyebabkan hidung meler adalah serbuk sari, bulu binatang, dan debu.

Reaksi ini dapat menyebabkan beberapa gejala berkembang, termasuk pilek, bersin, mata gatal, tenggorokan gatal, atau batuk.

Penanganan alergi biasanya dilakukan dengan pemberian beberapa obat, seperti antihistamin dan dekongestan.

2. Flu

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), banyak virus dapat menyebabkan flu meskipun yang paling umum adalah rhinovirus.

Flu dapat menyebabkan seseorang mengalami hidung meler. Gejala flu lainnya dapat meliputi:

  • bersin
  • hidung tersumbat
  • sakit tenggorokan
  • sakit kepala
  • pegal-pegal

Flu biasanya memburuk selama hari kedua atau ketiga dan dapat berlangsung selama 2 minggu.

Flu tidak memerlukan perawatan apa pun.

Menurut CDC, flu akan sembuh dengan sendirinya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau