KOMPAS.com - Kram perut saat hamil adalah kondisi yang kerap dirasakan para wanita yang tengah mengandung buah hatinya.
Bagian bawah perut ibu hamil biasanya terasa sedikit kram ketika berganti posisi, istirahat, buang air besar, atau kentut.
Kondisi ini umumnya dipengaruhi ligamen ibu hamil yang meregang untuk menopang pertumbuhan janin di dalam kandungan.
Baca juga: 4 Posisi Seks Saat Hamil Muda yang Aman
Tapi, ada juga kram perut saat hamil yang rasanya parah dan disertai gejala lain. Penyebab masalah kesehatan ini perlu ibu hamil waspadai.
Melansir NHS, ada beberapa alasan kenapa ibu merasakan kram perut saat hamil yang pantang disepelekan, yakni:
Kondisi ini terjadi ketika sel telur yang dibuahi tertanam di luar rahim. Jenis kehamilan ini sulit dipertahankan. Selain kram perut, gejala kehamilan ektopik yakni pendarahan, bahu sakit, dan buang air terasa sakit.
Penyebab kram perut saat hamil yang berbahaya lainnya yakni keguguran. Kondisi ini biasanya disertai pendarahan sebelum usia kandungan menginjak 24 minggu.
Kram perut saat hamil yang berkepanjangan, terutama di perut bagian kanan, bisa jadi tanda preeklampsia. Selain kram, gejala preeklamsia lainnya yakni sakit kepala parah, gangguan penglihatan, kaki dan wajah bengkak.
Baca juga: Kista saat Hamil, Apakah Berbahaya?
Ibu hamil kurang dari 37 minggu dan merasakan kram perut kencang terus-menerus perlu segera ke rumah sakit. Kondisi ini bisa jadi tanda persalinan prematur.
Kondisi plasenta terlepas dari dinding rahim ini biasanya ditandai dengan pendarahan dan kram perut parah secara terus-menerus. Kondisi ini juga perlu pertolongan medis darurat di rumah sakit.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.