Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/01/2022, 06:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Daftar Isi
Buka

KOMPAS.com - Media massa akhir-akhir ini ramai memberitakan tentang aktor Aliando Syarif yang terbuka ke publik mengenai penyakit mental yang dideritanya.

Aliando yang sempat menghilang dari dunia hiburan tanah air tenyata mengalami gangguan obsesif-kompulsif (OCD) hingga membutuhkan terapi khusus.

OCD adalah gangguan mental yang menyebabkan penderitanya memiliki pikiran (obsesi) atau perilaku (kompulsi) yang tak terkendali dan berulang sehingga dia merasa ingin mengulanginya berulang-ulang yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Obesesi adalah pikiran, desakan, atau gambaran mental yang berulang yang menyebabkan kecemasan. Gejala umum meliputi:

  • Takut kuman
  • Pikiran agresif terhadap orang lain atau diri sendiri
  • Selalu ingin semua hal terlihat sempurna.

Kompulsi adalah perilaku berulang yang dirasakan oleh seseorang dengan OCD sebagai respons terhadap pikiran obsesif seperti mencuci tangan terlalu sering atau memeriksa barang berukang kali.

Baca juga: Kenapa Sebaiknya Bayi Tidur Tanpa Bantal?

Apa penyebab OCD?

Belum diketahui apa yang memicu OCD. Namun, ada beberapa hal yang bisa menjadi faktor risikonya. Berikut faktor risiko OCD:

1. Genetika

Melansir laman NHS, orang yang memiliki riwayat keluarga penderita OCD berisiko besar mengalami hal yang sama.

Pada tahun 2001, sebuah tinjauan meta-analitik melaporkan bahwa seseorang dengan OCD empat kali lebih mungkin untuk memiliki anggota keluarga lain dengan OCD daripada orang yang tidak memiliki gangguan tersebut.

2. Struktur dan Fungsi Otak

Studi pencitraan telah menunjukkan perbedaan dalam korteks frontal dan struktur subkortikal otak pada pasien dengan OCD.

Melansir laman OCD UK, OCD bisa terjadi karena ketidakseimbangan kimia di otak, sirkuit otak yang rusak atau cacat genetik.

Studi pencitraan otak secara konsisten juga menunjukkan pola aliran darah yang berbeda di antara orang-orang dengan OCD dibandingkan dengan kontrol, dan daerah ganglia kortikal dan basal paling kuat terlibat.

Baca juga: Kenapa Dada Terasa Panas? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

3. Faktor lingkungan

Stres dan gaya pengasuhan juga berperan besar dalam pengembangan penyakit OCD.

Stres berat atau peristiwa kehidupan traumatis juga bisa menyebabkan kecemasan.

Jika tidak segera dionat, kecematan dan stress tersebut bisa berkembang menjadi OCD.

Dalam beberapa kasus, anak-anak dapat mengalami OCD setelah infeksi streptokokus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Pria Bandung Barat Positif Penyakit Virus Hanta, Kenali Ini Gejalanya…
Pria Bandung Barat Positif Penyakit Virus Hanta, Kenali Ini Gejalanya…
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Ini Cara Mencegah Komplikasi Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Ini Cara Mencegah Komplikasi Penyakit Sel Sabit
Health
Virus Hanta Menyerang Buruh Bangunan dalam Proyek Ciwidey Bandung Barat
Virus Hanta Menyerang Buruh Bangunan dalam Proyek Ciwidey Bandung Barat
Health
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Health
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Health
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
Health
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
Health
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Health
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Health
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Health
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Health
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
Health
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Health
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
Health
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau