KOMPAS.com - Penyakit asam lambung kronis atau refluks gastroesofagus (GERD) membuat seseorang sering mengalami makanan/asam dari perut naik kembali (refluks) ke kerongkongan.
Mengutip Cleveland Clinic, naiknya asam lambung disebabkan oleh relaksasi katup sfingter esofagus, yang biasanya menutup rapat setelah kita makan.
Jika katup tersebut terbuka di waktu yang tidak seharusnya, maka terjadilah asam lambung naik dari perut ke kerongkongan.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Asam Lambung Naik setelah Covid-19 dan Penyebabnya
Kemudian jika itu terjadi secara berulang, seseorang itu dapat mengalami asam lambung kronis.
Siapa pun dari berbagai usia dapat mengembangkan dan mengalami penyakit asam lambung kronis ini.
Bayi dan anak-anak pun dapat mengalami asam lambung kronis, dengan gejala sebagai berikut:
GERD ini tidak mengancam jiwa atau berbahaya secara langsung, tetapi jika penyakit ini berlangsung lama dan tidak segera diobati, dapat menyebabkan komplikasi kesehatan berbahaya.
Berikut komplikasi penyakit asam lambung kronis yang bisa mengancam nyawa:
Baca juga: Kenali 11 Ciri-ciri Asam Lambung Naik
Mengutitp Healthline, refluks asam yang sering dapat memicu peradangan di kerongkongan, suatu kondisi yang dikenal sebagai esofagitis.
Esofagitis membuat seseorang merasakan kesulitan dan kesakitan saat menelan. Gejala lain termasuk:
Esofagitis kronis yang tidak diobati dapat menyebabkan tukak dan striktur esofagus.
Kondisi tersebut dapat meningkatkan seseorang memiliki risiko terkena kanker kerongkongan.
Baca juga: 4 Pertolongan Pertama Saat Asam Lambung Naik
Mengutip Healthline, asam lambung dapat merusak lapisan kerongkongan, menyebabkan tukak yang menyakitkan.
Jenis tukak lambung ini dikenal sebagai ulkus esofagus.
Ulkus esofagus dapat menyebabkan gejala, seperti: