KOMPAS.com - Menjalani puasa selama sebulan penuh adalah hal yang mustahil bagi beberapa wanita.
Sebab, wanita harus melalui masa menstruasi yang tak memperbolehkan mereka untuk berpuasa.
Jika hal itu terjadi, mereka harus menggantinya di luar bulan ramadhan.
Bagi sebagian orang, hal itu tentu terasa menjengkelkan karena menjalani ibadah puasa sebulan penuh adalah hal yang paling dinantikan.
Terkadang, beberapa wanita mencoba mengakalinya dengan menunda fase menstruasi mereka. Sayangnya, cara yang dilakukan biasanya berbahaya.
Baca juga: Cara Tetap Bebas Berolahraga Saat Puasa
Menurut pakar obgyn Cleveland Clinic Stacie Jhaveri mengatakan bahwa banyak orang berpikir menunda menstruasi adalah hal yang tak aman.
Padahal, hal itu sebenarnya tidak berbahaya jika dilakukan dengan aman.
"Entah itu selama seminggu, sebulan atau bahkan dalam jangka panjang, menstruasi Anda bisa ditunda," ucapnya.
Beberapa orang ingin menunda menstruasi mereka karena acara khusus seperti pernikahan atau bulan madu.
Adapula yang ingin menunda menstruasi karena ingin berpuasa sebulan penuh.
Siklus menstruasi di tubuh biasanya terjadi antara 21 hingga 35 hari. Semua itu terjadi karena faktor hormonal.
“Estrogen adalah hormon yang membuat jaringan menumpuk di rahim, yang memberikan lapisan bantalan yang bagus untuk penanaman janin” kata Jhaveri.
Jika Anda tidak hamil, jaringan itu perlu ditumpahkan sehingga memicu pendarahan yang disebut menstruasi.
Setelah Anda berovulasi, progesteron juga dilepaskan dan membantu Anda tetap hamil. Tetapi jika Anda tidak hamil pada siklus itu, progesteron hilang dan saat itulah menstruasi datang.
Penurunan progesteron menyebabkan rahim Anda melepaskan lapisannya, yang menghasilkan suatu periode.