Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/05/2022, 12:08 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Fisik dan mental kita memang saling terkati. Ketika fisik sakit, biasanya mental juga ikut sakit, begitupula sebaliknya.

Penelitian juga membuktikan bahwa orang yang mengalami penyakit kronis seperti diabetes rentan mengalami kecemasan.

Penelitian tersebut dilakukan di Amerika dan membuktikan bahwa 20 persen orang yang terdiagnosis mengalami gangguan kecemasan juga rentan mengalami diabetes.

Baca juga: 5 Cara Turunkan Kadar Kolesterol Saat Lebaran

Kaitan kecemasan dan diabetes

Penelitian membuktikan bahwa terdapat hubungan antara kontrol glikemik dan kondisi kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi, terutama untuk pria.

Hal ini terjadi karena stres emosinal yang terkaid dengan kecemasan dan depresi berdampak negatif pada kontrol glikemik.

Kontrol glikemik yang buruk bisa memicu naiknya kadar gula dalam darah, yang merupakan salah satu gejala umum diabetes.

Penyebab

Orang dengan diabetes mungkin menjadi cemas atas berbagai hal.

Mereka mungkin juga khawatir tentang komplikasi kesehatan jangka pendek, seperti hipoglikemia, serta efek jangka panjang.

Hal ini terjadi karena orang dengan diabetes berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi kesehatan tertentu, seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, dan stroke.

Mengetahui hal ini dapat menyebabkan kecemasan lebih lanjut.

Ada juga beberapa bukti bahwa kecemasan mungkin berperan dalam menyebabkan diabetes.

Satu studi yang dilaporkan laman Healhtline menemukan bahwa gejala kecemasan dan depresi merupakan faktor risiko yang signifikan dapat mengembangkan diabetes tipe 2.

Gejala anxiety

Tanda dan gejala kecemasan yang umum antara lain sebagai berikut:

  • Merasa gugup, gelisah atau tegang
  • Munculnya rasa panik
  • Mengalami peningkatan detak jantung
  • Nafas terlalu cepat atau hiperventilasi
  • Berkeringat Gemetaran
  • Merasa lemah atau lelah
  • Kesulitan berkonsentrasi atau memikirkan hal lain selain kekhawatiran saat ini
  • Kesulitan tidur
  • Mengalami masalah gastrointestinal (GI)
  • Kesulitan mengendalikan rasa khawatir.

Dalam beberapa kasus, kecemasan dapat menyebabkan serangan panik, yang merupakan episode ketakutan yang tiba-tiba dan intens yang tidak terkait dengan ancaman atau bahaya yang nyata.

Gejala serangan panik sangat mirip dengan hipoglikemia.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau