Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/05/2022, 15:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Rasa sakit akibat kanker dapat mempengaruhi semua bagian tubuh, tetapi ada juga penderitanya yang tidak merasakan gejala sakit apa pun.

Mengutip NHS, kanker adalah suatu kondisi di mana sel-sel di bagian tubuh tertentu tumbuh dan berkembang biak secara tidak terkendali (abnormal).

Sel-sel kanker itu kemudian dapat menyerang dan menghancurkan jaringan sehat di sekitarnya, termasuk organ vital.

Baca juga: 2 Jenis Makanan untuk Mencegah Kanker Prostat

Kanker terkadang dimulai di satu bagian tubuh sebelum menyebar ke area lain. Proses ini dikenal sebagai metastasis.

Mengutip Cancer.org, penyebab dari rasa sakit yang dirasakan penderita kanker tergantung dari berbagai faktor, seperti:

  • Jenis kanker
  • Stadium
  • Masalah kesehatan lain yang diderita
  • Ambang rasa sakit seseorang (tingkat toleransi terhadap rasa sakit).

Orang dengan kanker stadium lanjut lebih mungkin mengalami rasa sakit parah.

Operasi, perawatan, atau tes kanker juga dapat menyebabkan rasa sakit.

Baca juga: 6 Hal Pemicu Kanker Paru-paru

Rasa sakit dari kanker itu sendiri

Rasa sakit akibat kanker dapat disebabkan oleh tumor yang menekan saraf, tulang, atau organ.

1. Kompresi sumsum tulang belakang

Mengutip Cancer.org, ketika tumor menyebar ke tulang belakang, ia dapat menekan saraf sumsum tulang belakang.

Kondisi ini disebut kompresi sumsum tulang belakang.

Gejala pertama kompresi sumsum tulang belakang biasanya:

  • Nyeri punggung dan/atau leher, yang terkadang parah.
  • Nyeri, mati rasa, atau kelemahan yang dapat terjadi pada lengan atau kaki.

Batuk, bersin, atau gerakan lain sering membuat rasa sakit semakin parah.

Jika Anda memiliki rasa sakit tersebut, itu dianggap darurat dan Anda harus segera mendapatkan pertolongan medis.

Kompresi sumsum tulang belakang harus segera ditangani untuk menghindari terjadi masalah pada kandung kemih atau usus serta kelumpuhan.

Jika Anda dirawat karena kompresi segera setelah rasa sakit dimulai, Anda dapat menghindari diri dari kondisi serius.

Perawatan untuk kompresi sumsum tulang belakang biasanya dengan terapi radiasi ke daerah di mana tumor menekan tulang belakang dan steroid. Tujuannya untuk mengecilkan tumor.

Pilihan lainnya adalah Anda mungkin dapat menjalani operasi untuk mengangkat tumor yang menekan tulang belakang, yang kemudian dapat diikuti dengan radiasi.

Baca juga: Kenali Kanker Usus Stadium 0, 1, 2, 3, 4

2. Nyeri tulang

Mengutip Cancer.org, jenis nyeri ini dapat terjadi ketika kanker mulai atau menyebar ke tulang.

Perawatan nyeri tulang ditujukan untuk mengendalikan kanker atau dapat berfokus pada melindungi tulang yang terkena dampaknya.

Radiasi eksternal dapat digunakan untuk mengobati tulang yang melemah.

Nyeri tulang juga dapat terjadi sebagai efek samping dari obat-obatan yang dikenal sebagai obat faktor pertumbuhan atau faktor perangsang koloni (CSF).

Obat-obatan tersebut biasanya diberikan kepada penderita kanker untuk membantu mencegah penurunan jumlah sel darah putih (WBC) setelah perawatan.

Obat CSF membantu tubuh memproduksi lebih banyak sel darah putih yang dibuat di sumsum tulang.

Karena aktivitas sumsum tulang lebih tinggi dengan obat ini, nyeri tulang dapat terjadi.

Baca juga: Kenali Vaksin HPV untuk Cegah Kanker Serviks

Rasa sakit akibat operasi, perawatan, dan tes kanker

Rasa sakit akibat kanker juga dapat muncul karena tindakan operasi, perawatan, dan tes untuk penanganan penyakit itu, seperti:  

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Belajar dari Titiek Puspa, Kenali Penyebab Pecah Pembuluh Darah dan Risikonya

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Nunggu Beduk Magrib Lebih Berwarna, DANA Hadirkan NGABUBURICH dengan Hadiah hingga Rp 850 Juta

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Health

Titiek Puspa Alami Pecah Pembuluh Darah, Kenali Kondisi Tersebut

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Cek fakta

[KLARIFIKASI] Tidak Benar AC Masjid Meledak dan Tewaskan 20 Orang, Simak Faktanya

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Cek fakta

INFOGRAFIK: Hoaks Subsidi Elpiji 3 Kg Akan Diganti Bantuan Uang, Simak Faktanya

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Lifestyle

Bicara Pakai Bahasa Bayi Bisa Ganggu Perkembangan Anak, Simak Penjelasan Dokter

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Sains

Menjaga Air di Lereng Merapi Lewat Kopi dengan Aroma Mawar

api-1 . CONTEXT-PLACE
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Sains

Merawat Warisan, Menjaga Alam: Kisah Teh Smoky dari Lereng Merapi

api-1 . CONTEXT-PLACE
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 4 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 5 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Jurnalis Juwita Diduga Dibunuh Kekasihnya, Oknum TNI AL, Jelang Pernikahan

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Deretan Artis Klarifikasi Usai Namanya Masuk Daftar Boikot

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Indonesia Vs Bahrain Tayang di TV Mana? Berikut Jadwal dan Link Live Streaming-nya

api-1 . POPULAR-INDEX

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau