Orangtua dapat menabuh dan memberikan contoh pukulan ritme, serta meminta anak untuk mengikutinya. Orangtua juga dapat meminta anak untuk bergantian menabuh dengan orangtuanya.
Misalnya, orangtua menabuh “satu, dua”, dan anak mengikuti contoh yang diberikan. Ritme yang diberikan dapat dimulai dari ritme yang sederhana.
Aktivitas ini dapat meningkatkan kemampuan interaksi dua arah, serta melatih anak untuk menunggu giliran ketika melakukan aktivitas secara bergantian.
5. Musik dan gerakan
Pada aktivitas ini, anak mendengarkan musik atau bernyanyi sambil melakukan gerakan. Gerakannya dapat dilakukan sesuai lagunya, atau gerakan yang dibuat sendiri oleh orangtua dan diajarkan kepada anaknya.
Misalnya, menyanyikan lagu “kalau kau suka hati tepuk tangan”, lalu anak menepuk tangannya.
Aktivitas ini dapat meningkatkan kemampuan mempertahankan atensi (ketika memperhatikan gerakan yang dicontohkan orangtua) dan mengontrol gerakan motorik.
Dengan demikian, terapi musik dan aktivitas musik dapat membantu anak ASD untuk meningkatkan kemampuan komunikasi maupun kemampuan interaksi sosialnya.
*Felita Oktaviani, Mahasiswa Psikologi Profesi Jenjang Magister, Universitas Tarumanagara
Dr. Monty P. Satiadarma, MS/AT, MCP/MFCC, DCH, Psikolog dan Roswiyani, Ph.D., Psikolog, Dosen Fakultas Psikologi, Universitas Tarumanagara