Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui Momen Pertama Bayi BAB, Benarkah Sejak dalam Kandungan?

Kompas.com - 30/06/2022, 18:26 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tahukah Anda jika bayi di kandungan tak hanya makan, minum, dan bergerak?

Bayi yang masih bertumbuh di rahim ternyata sudah bisa buang air kecil. Namun, untuk buang air besar normalnya baru dilakukan setelah lahir.

Melansir MedlinePlus, sistem pencernaan bayi ternyata mulai terbentuk di dalam rahim sejak usia kehamilan wanita menginjak 5 minggu dan terus berkembang hingga trimester ketiga.

Diketahui, bayi tidak makan dari mulut selama di dalam kandungan, namun menyerap nutrisi ibu melalui tali pusar dan plasenta.

Baca juga: 4 Cara Mencegah Obesitas, mulai dari Bayi sampai Dewasa

Tak heran, selama masa kehamilan ibu hamil selalu dianjurkan untuk memenuhi nutrisi dengan makanan bergizi yang tinggi protein, kalsium, dan zat besi.

Dokter kandungan juga merekomendasikan makanan atau suplemen tambahan yang mengandung asam folat dan vitamin. 

Bayi BAB setelah lahir

Hal yang menarik, meski sudah mendapat asupan nutrisi dari makanan ibunya sejak di dalam kandungan, bayi tidak buang air besar (BAB) di rahim.

Bayi hanya dapat buang air kecil (BAK) atau kencing saat masih berada di dalam kandungan ibunya.

Sementara itu, bayi tidak mengeluarkan feses saat masih di kandungan. Feses atau yang disebut mekonium menumpuk di dalam usus dan baru dikeluarkan setelah bayi dilahirkan.

Normalnya, bayi akan BAB atau mengeluarkan feses pertama pada usia 1-3 hari.

Anus bayi akan mengeluarkan feses atau disebut mekonium yang berupa cairan ketuban, lendir yang tertelan saat di kandungan.

Mekonium tersebut berupa cairan berwarna hijau gelap atau hijau kehitaman. Keluarnya mekonium juga menjadi tanda bahwa usus anak Anda mampu bekerja dengan baik dan normal.

Baca juga: Kandungan ASI yang Sangat Bermanfaat untuk Bayi

Ada bayi yang BAB di dalam kandungan

Pada kasus tertentu ada bayi yang buang air besar di dalam kandungan.

Kondisi tersebut ditunjukkan dengan terbukanya lubang anus bayi dan mengeluarkan kotoran bayi atau mekonium.

Kotoran bayi dapat membuat cairan ketuban terkontaminasi yang membuat bayi keracunan jika menghirup mekonium. Hal ini mengakibatkan penyumbatan saluran pernapasan hingga iritasi paru.

Dikutip dari Baby Center, penyebab utama bayi buang air besar di dalam kandungan yaitu kurangnya aliran oksigen yang mengakibatkan janin mengalami hipoksia.

Selain itu ada faktor risiko lain yang bisa memicu bayi buang air besar di dalam rahim ibunya, antara lain:

  1. Ibu memiliki kebiasaan merokok saat hamil
  2. Bayi tidak berkembang di dalam kandungan
  3. Plasenta alami penuaan karena kehamilan melewati HPL
  4. Masalah kesehatan pada bumil, seperti diabetes, hipertensi, hingga preeklamsia.

Baca juga: Kapan Bayi Siap Menerima Makanan Padat?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Kisah Sukses Adik Bintang Bollywood Hrithik Roshan Lawan Perlemakan Hati
Kisah Sukses Adik Bintang Bollywood Hrithik Roshan Lawan Perlemakan Hati
Health
Gejala Demensia Bisa Muncul di Usia Muda, Ini Tanda-tanda yang Sering Diabaikan
Gejala Demensia Bisa Muncul di Usia Muda, Ini Tanda-tanda yang Sering Diabaikan
Health
Studi Ungkap Hanya 27 Persen Burnout Disebabkan oleh Tekanan Kerja
Studi Ungkap Hanya 27 Persen Burnout Disebabkan oleh Tekanan Kerja
Health
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Health
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
Health
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Health
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Health
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Health
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Health
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Health
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Health
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Health
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau