KOMPAS.com - Penderita penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) kemungkinan akan mengalami banyak perubahan fisik dan emosional menjelang kematiannya, dengan gejala utama sesak napas.
Mengutip Healthline, PPOK adalah penyakit progresif. Meskipun pengobatan dapat memperlambat perkembangan dan membantu gejala, tidak ada obatnya.
Umumnya, penderita PPOK mengalami penurunan fungsional panjang yang terdiri dari empat tahap, yaitu:
Baca juga: 8 Gejala PPOK yang Perlu Diwaspadai
Mengutip Medical News Today, Global Initiative for Obstructive Lung Disease menilai tingkat keparahan dan stadium PPOK hanya menggunakan volume ekspirasi paksa dalam 1 detik (FEV1).
Penyakit batu ginjal seringkali ditemukan pada orang dewasa. Namun, apakah anak-anak bisa mengalami batu ginjal?
FEV1 adalah ukuran seberapa banyak udara yang dapat dihembuskan seseorang dalam satu napas.
Dengan demikian, FEV1 setiap tahapnya berada pada kisaran berikut:
PPOK adalah kategori kondisi yang mencakup emfisema dan bronkitis kronis, di mana ada gejala klinis untuk mengukur PPOK stadium akhir.
Baca juga: 5 Penyebab PPOK pada Orang Bukan Perokok
Gejala klinis adalah penyakit paru obstruktif kronik stadium akhir menjelang kematian yang dapat diungkapkan oleh pengujian di kantor dokter.
Gejala klinis tersebut dapat mencakup:
Mengutip Healthline, selama waktu ini, gejala yang sementara selama tahap awal PPOK menjadi konstan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.