KOMPAS.com - Cerebral palsy adalah salah satu penyebab gangguan perkembangan pada anak yang perlu diwaspadai para orangtua.
Dikutip dari SariPediatri, masalah perkembangan otak ini membuat anak mengalami gangguan gerakan sampai koordinasi tubuh.
Angka kejadian palsi selebral atau cerebral palsy di berbagai penjuru dunia cukup bervariasi, yakni berkisar 2—2,5 per 1.000 kelahiran.
Simak penjelasan apa itu cerebral palsy, gejala, sampai penyebabnya yang perlu diketahui orangtua.
Baca juga: 7 Gangguan Tumbuh Kembang Anak yang Perlu Diwaspadai
Cerebral palsy adalah kerusakan otak yang mengganggu kinerja otot, kontraksi otot, postur, gerakan, keseimbangan, dan koordinasi tubuh.
Dilansir dari Cerebral Palsy Guide, masalah kesehatan ini merujuk pada namanya. “cerebral” berarti serebrum atau bagian otak yang mengatur fungsi motorik. Sedangkan “palsy” artinya kelumpuhan sebagian tubuh.
Merujuk Kid’s Health, cerebral palsy juga dapat memengaruhi fungsi tubuh yang membutuhkan keterampilan motorik dan otot; seperti pernapasan, mengontrol kandung kemih, pencernaan, makan, dan bicara.
Terdapat beberapa jenis cerebral palsy berdasarkan bagian otak yang terdampak.
Jenis paling umum yakni cerebral palsy spastik yang membuat tubuh kaku dan susah bergerak, cerebral palsy dyskinetic (atetoid) yang memicu gerakan tidak terkendali, cerebral palsy ataxic yang menyebabkan gangguan keseimbangan.
Selain itu, ada juga penderita cerebral palsy campuran dari beberapa jenis yang sudah dijabarkan di atas.
Baca juga: Kenali Apa itu Cacar Monyet, Asal-usul, dan Gejalanya
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.