KOMPAS.com - Jika berbicara tentang penyakit jantung, kita pasti tidak asing lagi dengan yang namanya penyakit jantung koroner.
Pennyakit jantung koroner terjadi saat arteri jantung tersumbat oleh bahan berlemak yang dikenal dengan plak. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut dengan aterosklerosis.
Sayangnya, tidak ada obat yang bisa digunakan untuk mengatasi penyakit ini. Bahkan, Anda tidak bisa membalikan kondisi setelah didiagnosis penyakit ini.
Namun, Anda bisa melakukan perubahan gaya hidup agar penyakit ini tidak memicu komplikasi lebih lanjut, seperti serangan jantung.
“Meskipun kami tidak dapat menyembuhkan penyakit jantung, kami dapat membuatnya lebih baik,” kata ahli jantung Steven Nissen.
Baca juga: Mengenal Apa itu Merkuri, Bahan Skincare yang Bahaya untuk Kesehatan
Ada berbagai faktor yang bisa memicu jantung koroner. Faktor pemicu jantung koroner yang tak bisa kita kendalikan antara lain usia, jenis kelamin, dan genetika.
Namun, ada beberapa faktor risiko yang bisa kita ubah. Dengan mengendalikan faktor risiko tersebut, maka kita bisa mencegah terjadinya jantung koroner.
Berikut faktor risiko jantung koroner yang bisa kita ubah:
Mengubah pola makan adalah cara paling mudah untuk menjaga kesehatan jantung. Untuk menjaga kesehatan jantung, Anda harus menghindari makanan tinggi lemak trans atau lemak jenuh, yang meningkatkan kolesterol Anda.
Dengan kata lain, Anda harus menghindari makan daging merah dalam jumlah berlebihan, gorengan, produk susu penuh lemak, dan makanan yang dimasak dengan kelapa atau minyak kelapa sawit.
Sebaliknya, Anda harus berfokus pada makanan yang melindungi jantung seperti buah-buahan dan sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, protein tanpa lemak dan ikan.
Merokok dikaitkan dengan banyak masalah kesehatan, termasuk tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.
Anda bisa berkonsultasi kepada penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan tips terbaik untuk berhenti merokok.
Gaya hidup yang pasif dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit arteri koroner.
Oleh karena itu, para ahli merekomendasikan kita untuk olahraga ringan seperti berjalan kaki selama 30 menit sebanyak lima kali seminggu.
Menjadi aktif secara fisik juga membantu Anda menurunkan berat badan berlebih, yang merupakan faktor risiko penyakit arteri koroner.
Baca juga: 5 Manfaat Kurangi Konsumsi Gula, Cegah Penuaan hingga Penyakit Jantung
Stres memiliki dampak negatif pada kesehatan jantung. Misalnya, kemarahan dan ketakutan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, faktor risiko yang diketahui dapat memicu penyakit arteri koroner.
Mempelajari teknik untuk mengelola stres dapat membantu Anda mencegah penyakit ini.
Dokter menyarankan untuk mempelajari teknik relaksasi seperti mindfulness atau meditasi.