Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa itu Merkuri, Bahan Skincare yang Bahaya untuk Kesehatan

Kompas.com - 15/07/2022, 17:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Sumber WHO, FDA

KOMPAS.com - Merkuri adalah salah satu bahan aktif skincare yang dilarang penggunaannya karena berbahaya bagi kesehatan.

Produk ini biasanya dijajakan dengan iming-iming menggiurkan, seperti bisa mencerahkan wajah dalam waktu singkat, membuat kulit awet muda, sampai menghilangkan jerawat.

Untuk meningkatkan kewaspadaan pada produk perawatan kulit yang mengandung zat ini, kenali apa itu merkuri dan bahayanya.

Baca juga: 20 Kandungan Skincare yang Tidak Boleh untuk Ibu Hamil

Apa itu merkuri?

Dilansir dari Enviromental Protection Agency (EPA), merkuri adalah unsur kimia yang di alam terkandung dalam bebatuan di kerak bumi, termasuk endapat batu bara.

Di tabel periodik, merkuri memiliki simbol “Hg” dan nomor atomnya adalah 80. Merkuri ada yang berupa unsur (logam), metilmerkuri, dan senyawa merkuri anorganik.

Senyawa merkuri anorganik adalah jenis yang sering digunakan sebagai campuran skincare seperti sabun, krim, losion, dll.

Produsen pembuat skincare mengandung merkuri sering tidak mencantumkan merkuri pada bahan aktif produknya.

Mereka jamak mencantumkan nama lain seperti Hg, merkuri iodida, merkuri klorida, merkuri amonia, amida klorida merkuri, quicksilver, cinnabaris, merkuri sulfida, hydrargyri oxydum rubrum, merkuri oksida, atau merkuri iodida.

Baca juga: Panduan Aman Memilih Skincare untuk Ibu Hamil

Bahaya merkuri saat digunakan untuk skincare

Dikutip dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) AS dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), paparan merkuri bisa berbahaya bagi kesehatan.

Bahaya merkuri ini tidak hanya dirasakan pengguna, tapi juga bisa memengaruhi janin dalam kandungan, sampai orang sekitar pengguna. Berikut beberapa di antaranya:

  • Jadi lekas marah atau gampang emosi
  • Tubuh gemetaran
  • Detak jantung cepat
  • Susah tidur
  • Gangguan penglihatan dan pendengaran
  • Gangguan daya ingat
  • Depresi atau rasa sedih dan tertekan berlebihan
  • Mati rasa dan kesemutan, terutama di tangan, kaki, atau sekitar mulut
  • Penggunaan jangka panjang bisa menyebabkan gagal ginjal, merusak paru-paru, sampai sistem kekebalan tubuh
  • Ibu hamil yang menggunakan skincare mengandung merkuri bisa melahirkan bayi yang mengalami gangguan perkembangan otak dan saraf.
  • Ibu menyusui yang menggunakan skincare mengandung merkuri juga bisa membuat anaknya mengalami gangguan perkembangan otak dan saraf, susah tidur, tidak nafsu makan
  • Saat Anda menggunakan skincare mengandung merkuri, orang sekitar yang menghirup uap merkuri, menggunakan waslap atau handuk bekas pengguna skincare bermerkuri bisa turut merasakan dampak di atas

Perlu diketahui, efek samping merkuri di atas bisa berbeda-beda tergantung sedikit banyaknya kandungan merkuri yang terpapar ke kulit, karakteristik kulit, sampai lama penggunaan skincare mengandung merkuri.

Setelah menyimak apa itu merkuri dan bahaya merkuri jika digunakan sebagai bahan aktif skincare di atas, ada baiknya Anda lebih jeli ketika memilih produk perawatan kulit.

Baca juga: 7 Rekomendasi Bahan Produk Skincare untuk Jerawat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau