Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/07/2022, 06:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit prostat adalah penyakit umum dalam urologi, yang semakin berisiko seiring bertambahnya usia.

Mengutip Urology Care Foundation, di mulai pada usia pertengahan 30-an ukuran prostat dapat meningkat secara perlahan.

Pada masa purbertas, prostat memiliki berat rata-rata 20 gram.

Jika Anda memiliki prostat yang terlalu membesar (lebih dari 80 gram), dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.

Baca juga: Kenali Penyebab Peradangan Kelenjar Prostat Harus Diwaspadai

Ketika dokter mengevaluasi prostat, gejala sama pentingnya dengan ukuran. Meski, ukuran dan gejala penyakit prostat tidak selalu sesuai.

Misalnya, satu orang mungkin memiliki prostat yang sedikit membesar dengan gejala yang nyata.

Sementara, orang lain bisa memiliki prostat yang terlalu membesar tanpa gejala.

Mengutip Better Health, sekitar 25 persen pria berusia 55 tahun ke atas memiliki risiko penyakit prostat.

Risiko penyakit prostat meningkat menjadi 50 persen pada usia 70 tahun.

Baca juga: Fungsi Kelenjar Prostat dan Cara Menjaga Kesehatannya

Jenis penyakit 

Pada tahap awal, penyakit prostat mungkin tidak menunjukkan gejala. Jika muncul, gejala akan berbeda tergantung jenisnya.

Ada tiga jenis penyakit prostat yang paling umum yaitu:

1. Pembesaran prostat (benign prostatic hyperplasia/BPH)

Mengutip WebMD, hiperplasia prostat jinak adalah kondisi yang membuat terjadinya pembesaran kelenjar prostat non-kanker. Pembesaran prostat sangat umum, tetapi jarang menyebabkan gejala sebelum usia 40 tahun.

Gejala pembesaran prostat meliputi:

  • Kesulitan buang air kecil
  • Dorongan untuk buang air kecil bahkan ketika kandung kemih kosong
  • Sering buang air kecil, terutama di malam hari
  • Aliran urin yang lemah atau terputus-putus dan rasa pengosongan yang tidak lengkap saat buang air kecil.

Pembesaran prostat (yang mengelilingi bagian atas uretra) menyebabkan uretra menyempit dan memberi tekanan pada dasar kandung kemih.

Penyakit prostat ini dapat menyebabkan obstruksi (penyumbatan) pada aliran urin.

Baca juga: Faktor Utama Pria Berisiko Tinggi Terkena Kanker Prostat

2. Peradangan (prostatitis)

Mengutip WebMD, prostatitis adalah kondisi peradangan prostat. Hal ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri.

Pria dari segala usia dan berbagai ukuran (kecil atau besar) bisa terkena penyakit prostat.

Gejala prostatitis meliputi:

  • Kesulitan buang air kecil
  • Sering buang air kecil, terutama di malam hari
  • Nyeri atau terbakar saat buang air kecil
  • Menggigil dan demam bersama dengan masalah buang air kecil.

Peradangan prostat lebih sering terjadi pada pria yang lebih muda, berusia antara 30 dan 50 tahun. Jenis utama penyakit prostat ini adalah:

Prostatitis bakteri: infeksi bakteri akut atau kronis
Prostatitis non-bakteri: prostat yang meradang, juga dikenal sebagai sindrom nyeri panggul kronis (CPPS).

Baca juga: 7 Kebiasaan yang Jadi Faktor Risiko Kanker Prostat yang Harus Disadari

3. Kanker prostat

Mengutip Better Health, kanker prostat pada tahap awal hanya mencakup di kelenjar ini dan mungkin tidak menimbulkan gejala apapun.

Dengan jenis kanker prostat yang lebih agresif, sel kanker memasuki sistem vaskular dan limfatik lebih awal.

Kemudian, sel kanker dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh, di mana mereka mengembangkan tumor sekunder, terutama di tulang.

Mengutip WebMD, seiring perkembangan sel kanker, gejala penyakit prostat akan lebih sering muncul.

Gejala kanker prostat meliputi:

  • Kebutuhan untuk sering buang air kecil, terutama di malam hari
  • Kesulitan memulai buang air kecil
  • Ketidakmampuan untuk buang air kecil
  • Aliran urin yang lemah atau terputus (dribbling)
  • Buang air kecil yang menyakitkan atau terbakar
  • Ejakulasi yang menyakitkan
  • Darah dalam urin atau air mani
  • Sering sakit atau kaku di punggung, pinggul, atau paha atas.

Baca juga: Tanda-tanda Kanker Prostat Tahap Akhir Menjelang Kematian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com